SERANG – Banten Jaya FC telah siap mengarungi kompetisi sepak bola Liga 3 Indonesia regional Banten musim 2019. Kemarin (19/7), klub sepak bola pendatang baru itu me-launching pengurus dan pemainnya di aula lantai tujuh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten.
Selain pengurus dan pemain, launching itu dihadiri oleh Ketua KONI Banten Rumiah Kartoredjo, Kepala Dispora Banten Deden Apriandhi Hartawan, dan perwakilan para sponsorship.
Ketua Umum Banten Jaya FC Nuraeni mengatakan, kehadiran Banten Jaya FC berawal dari gagasan Gubernur Banten Wahidin Halim yang menginginkan sebuah klub profesional setingkat provinsi.
“Jakarta punya Persija, di Jawa Barat punya Persib, maka di Banten punya Banten Jaya FC,” ucap Nuraeni dalam sambutannya.
Dia berharap, kehadiran Banten Jaya FC mendapat dukungan dari masyarakat Banten. Sehingga, Banten Jaya FC dapat eksis dan dapat membuktikan kualitasnya. “Nantinya bisa tembus tingkat nasional dan menjadi juara di Liga 3 Regional Banten,” kata Nuraeni.
Pada kompetisi Liga 3 musim lalu, sambung Nuraeni, Banten Jaya FC dapat finis sebagai runner-up di Regional Banten. “Itu berkat bimbingan Dispora Banten sehingga kami dapat merekrut atlet profesional,” kata Nuraeni.
Nuraeni meminta seluruh pemain dapat tampil solid dan membanggakan Banten. “Dari 350 yang mengikuti seleksi, inilah 25 pemain yang memiliki kualitas. Di tangan kalian, Banten Jaya bisa maju. Tolong buat bangga Banten,” pinta Nuraeni.
Terkait pendanaan klub, Nuraeni mengaku, masih berasal dari kantong para pengurus dan menggandeng beberapa sponsor. “Semoga nantinya geliat para pecinta sepak bola di Banten semakin besar,” kata Nuraeni.
Sementara Deden Apriandhi Hartawan mengaku, percaya kemampuan manajerial Banten Jaya FC mampu membawa tim tersebut ke kasta lebih tinggi. “Kalau bisa tembus nasional. Syukur-syukur internasional,” ucap Deden.
Deden mengatakan, Pemprov Banten bakal memberikan dukungan berupa stimulan kepada Banten Jaya FC. “Kami akan imbau keterlibatan OPD (organisasi perangkat daerah-red) untuk memberi dukungan ke Banten Jaya,” kata Deden.
Namun, Deden menegaskan dukungan itu bukan berasal dari APBD Pemprov Banten. Dukungan itu harus bersifat perseorangan. “Karena setahu saya, pendanaan klub profesional itu tidak boleh dari APBD. Jadi, bisa disisihkan dari tukin atau gaji,” kata Deden. (nda/ira)