TANGERANG – Desa Sangiang, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang terkenal sebagai penghasil panganan otak-otak. Hal tersebut lantaran banyaknya warga yang menjadi pelaku industri rumahan dari camilan yang berbahan baku ikan tengiri dan barakuda itu.
Kepala Desa Sangiang Komarullah mengatakan, pelaku industri rumahan otak-otak paling banyak berada di Kampung Pangsor RT 01 RW 03 yang saat ini berjumlah 20 industri rumahan. Selain di lokasi tersebut, industri rumahan otak-otak juga berada di Kampung Sangiang. “Otak-otak memang sudah jadi ikon dan makanan khas desa. Untuk itu Pemdes akan mendorong terus perkembangannya melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes),” katanya, saat ditemui di kantornya, Kamis (10/10).
Komarullah menerangkan, untuk penjualannya bahkan sudah menyebar ke berbagai daerah. Terjauh saat ini sudah masuk ke wilayah Puncak, Bogor, Jawa Barat. “Kami berharap pada dinas terkait, bisa memberikan solusi agar usaha mikro kecil menengah (UMKM) milik warga ini bisa dibantu berkembang dan pasarnya semakin luas. Sehingga bisa meningkatkan taraf kesejahteraannya,” terangnya.
Salah satu pengusaha otak-otak di Kampung Pangsor RT 01 RW 03 Mursan mengaku sudah menjalankan usaha tersebut puluhan tahun yang merupakan warisan orangtuanya. Dia mengaku juga mendapat pembinaan dari Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang pada 2009 lalu. Kini, usaha otak-otak miliknya sudah mempunyai merek yakni Nyi Linda dan semakin berkembang pesat dengan mempunyai 10 karyawan yang merupakan warga sekitar.
Soal pemasarannya, otak-otaknya dijual ke berbagai restoran yang ada di wilayah Tangerang Raya. Untuk pesanan di lokal paling jauh Bandung sampai Bogor, tetapi pernah juga ada yang pesan dari Singapura dan Malaysia.
Sedangkan omzet yang didapat, dirinya mengaku dalam seminggu bisa mendapat puluhan juta rupiah. Harga yang dijual variatif, yakni mulai dari Rp2.500 hingga Rp8 ribu. Ia berharap, ke depan ada bantuan dari pemerintah untuk terus mengembangkan usahanya tersebut. “Alhamdulillah produk kami sudah berizin dan dijamin kesehatannya. Sekarang lagi ngurusin hak cipta,” pungkasnya. (pem/rb/adm)