Tak Bisa Keluar, Terjebak di Asrama
SERANG – Sebanyak sepuluh mahasiswa asal Provinsi Banten yang sedang menempuh pendidikan di China meminta kepada pemerintah untuk segera mengevakuasi mereka. Sebab, virus korona saat ini sudah mulai menyerang warga yang berada di sekitar asrama mereka di Kota Wuxi, Provinsi Jiangsu, China.
“Kami ingin dievakuasi, dikarenakan persis di depan kampus sudah ada yang terjangkit virus corona. Meskipun bukan warga Indonesia, tapi itu membuat kami khawatir,” ujar salah satu mahasiswa, Rifani, saat berbincang melalui pesan Instagram, kemarin.
Agar tak tertular, Rifan mengaku, setiap hari hanya berada di dalam asrama saja. Di asrama itu, kini hanya tersisa 12 orang Indonesia. “Dari Banten sembilan orang. Satu rekan kita Royadin berada di Kota Taizhou, Provinsi Jiangsu, sementara yang lainnya berada di Kota Wuxi. Semuanya ada sepuluh orang asal Banten,” tutur mahasiswa yang sudah 1,5 tahun kuliah di China itu.
Pria yang berasal dari Unyur, Kota Serang itu berharap, pemerintah segera mengevakuasi dia bersama rekan-rekannya. Selain dari Kota Serang, mahasiswa dari Banten lainnya berasal dari Tangerang Raya.
Keluarga mahasiswa Banten yang sedang menempuh pendidikan di China berharap anaknya dapat segera dievakuasi. Mereka meminta pemerintah daerah ataupun pemerintah pusat segera memulangkan mereka sebelum mereka terjangkit virus corona.
Diah Astuti, salah seorang keluarga mahasiswa bernama Rifani yang sedang kuliah di Changzhou Institute of Mechatronic Technology mengaku khawatir dan resah dengan kondisi keponakannya tersebut. “Kami berharap pemerintah dapat segera memulangkan Rifan (sapaan akrab Rifani-red) bersama kawan-kawannya yang lain,” ujar Diah, Minggu (2/2).
Pegawai Pemkot Serang itu mengatakan, Rifan bersama kawan-kawannya kuliah di China karena mendapatkan beasiswa. “Ini kan juga mengharumkan nama bangsa, terutama Banten. Jadi, kami harap ada pertolongan dan solusi dari pemerintah,” lirih Diah.
Saat dihubungi melalui pesan di aplikasi Instagram, Rifan berharap segera dievakuasi. Kata dia, di Kota Wuxi sudah ada 19 orang yang terjangkit. “Bahkan, dua hari yang lalu di depan kampus kami sudah ada yang terinfeksi satu orang. Kami jadi khawatir,” ujarnya.
Terpisah, Walikota Serang Syafrudin mengaku prihatin lantaran ada mahasiswa dari Kota Serang yang masih berada di China. Pemkot Serang akan segera berkoordinasi dengan Pemprov Banten maupun pemerintah pusat untuk memulangkan mereka kembali ke Tanah Air. “Kami akan upayakan agar mereka segera pulang,” tegasnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten M Yusuf mengaku, belum mendapatkan informasi mengenai mahasiswa yang sedang belajar di China. “Kami belum dapat info,” ujarnya.
Kata dia, apabila ada info resmi, ia akan segera berkoordinasi dengan pimpinan untuk menindaklanjutinya.
BENTUK TIM
Pada bagian lain, Pemkab Serang membentuk tim khusus untuk mengevakuasi atau memulangkan para mahasiswa asal Kabupaten Serang yang tertahan di Tiongkok. Tim sudah melakukan komunikasi dengan para mahasiswa yang menyatakan ingin pulang ke Indonesia.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Serang Asep Nugrahajaya mengatakan, Bupati Serang sudah menugaskan Dindikbud dan Dinas Sosial (Dindos) untuk berkoordinasi dan mengevakuasi para mahasiswa.
“Alhamdulillah, kami sudah terhubung dengan beberapa mahasiswa yang tertahan di Tiongkok, mereka dalam keadaan sehat dan ingin dipulangkan ke Indonesia,” katanya.
Berdasarkan Informasi dari salah satu mahasiswa yang ia hubungi, kata Asep, ada delapan mahasiswa asal Banten yang tertahan. Tiga di antaranya adalah warga Kabupaten Serang.
“Kami terus berkomunikasi dan melakukan koordinasi,” ujarnya.
Asep mengatakan, Bupati Serang langsung memimpin tim khusus dan telah menugaskan Dinsos Kabupaten Serang untuk juga berkoordinasi dengan Dinsos Provinsi Banten. Kemudian, Dindikbud melakukan koordinasi dengan kementerian dan KBRI di Tiongkok.
“Intinya, kami akan melakukan upaya maksimal untuk memulangkan rekan-rekan kita yang tertahan di Tiongkok,” ujarnya.
Sekretaris Dinas Sosial Sri Rahayu menambahkan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan pihak Dinsos Provinsi Banten untuk sama-sama berkoordinasi membantu para mahasiswa. “Alhamdulillah, para mahasiswa dalam keadaan sehat, tetapi berdasarkan komunikasi dengan mereka, stok makanan dan masker sudah menipis,” ujarnya.
Menurutnya, baik Pemkab Serang, Pemprov Banten, maupun pemerintah pusat dipastikan akan melakukan upaya maksimal untuk membantu para mahasiswa asal Indonesia yang tertahan di Tiongkok. “Kita doakan bersama, semoga mereka dalam keadaan sehat dan bisa kembali ke Tanah Air,” ujarnya.
Selain tim khusus, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah juga meminta bantuan anggota DPR RI, terutama anggota Fraksi Partai Golkar asal Banten, Ade Rossi Khoerunisa dan Haerul Jaman. Kemudian, segera melakukan komunikasi dengan Kementerian Sosial (Kemensos) dan Kementerian Luar Negeri. (nna-jek-fin/air/ira)