SERANG – Dua warga Kota Serang dinyatakan positif Covid-19, Sabtu (2/5). Keduanya dinyatakan positif usai uji swab. Dua warga itu masuk kategori orang tanpa gejala (OTG).
Hingga Sabtu (2/5), ada enam warga terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Serang. Dua orang sebelumnya sudah dinyatakan sembuh, satu meninggal dunia.
Lalu, ada 54 warga berstatus orang dalam pemantauan (ODP) dengan jumlah 244 warga telah selesai dipantau. Selanjutnya, pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 5 pasien.
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kota Serang, Hari Pamungkas mengatakan, akhir pekan kemarin, terjadi penambahan kasus positif Covid-19. Keduanya tidak ada kaitan dengan pasien sebelumnya yang sudah dinyatakan positif. “Ada penambahan dua kasus positif. Tapi ini tidak ada kaitannya dengan pasien positif sebelumnya,” ujarnya kepada wartawan, Sabtu (2/5) malam.
Hari mengungkapkan, pasien pertama, AT (37), berjenis kelamin laki-laki, beralamat di Kelurahan Kalodran, Kecamatan Walantaka. AT merupakan pegawai Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta). “AT itu kini dalam perawatan di RSUD dr Drajat Prawiranegara Serang. Infonya pegawai Untirta,” katanya.
Kata Hari, AT memiliki riwayat perjalanan ke zona merah, yakni Jakarta beberapa waktu lalu. Saat ini AT akan dirawat di RS dr Drajat Prawiranegara untuk dilakukan Medical Check Up (MCU). “Sepulang dari Jakarta, AT meminta untuk melaksanakan tes swab mandiri. Hasilnya positif tanpa gejala. Sekarang sedang diperiksa ulang di RSDP, dan akan dirawat disana,” katanya.
Pasien positif kedua, atas nama AM (53), jenis kelamin laki-laki, beralamat di Kelurahan Trondol, Kecamatan Serang. AM diketahui bekerja di Rumah Sakit Sari Asih, Kota Serang. “Untuk AM kemungkinan terpapar di tempat kerjanya. Karena yang bersangkutan karyawan RS SA,” terangnya.
Dihubungi terpisah, Rektor Untirta Fatah Sulaiman membenarkan jika AT adalah aparatur sipil negara (ASN) yang bekerja di bagian administrasi kepegawaian. “Iya, yang bersangkutan melakukan perjalanan dinas ke Jakarta pada tanggal 13 Maret 2020 bersama satu orang atasannya. Saat itu belum diberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB-red) di Jakarta,” katanya.
Kata Fatah, sepulang dari Jakarta, AT mengisolasi diri selama 14 hari dan melakukan Work From Home . Pada 17 April 2020, AT mengikuti rapid tes dan hasilnya reaktif. AT juga melaksanakan tes swab. “Hasil tes swab keluar pada tanggal 2 Mei 2020 dengan hasil AT dinyatakan positif tanpa gejala, sedangkan anak dan istrinya negatif,” katanya.
Sabtu (2/5) sore, AT dijemput oleh tim Badan Nasional Penanggulangan Becnana (BNPB) Kota Serang dibawa ke RS Drajat Prawiranegara. Lantaran kondisi kesehatan membaik, AT dipulangkan dari RSDP dengan status OTG dan berkewajiban isolasi mandiri. “Saat ini AT sedang berpuasa sambil melakukan aktivitas mengaji di rumahnya dan tetap dalam pantauan serta koordinasi dengan Puskesmas terdekat,” katanya. (fdr/nda)