TAKTAKAN-Tim penataan dan pengurus RW 08, di Kampung Pekijing, Kelurahan Kalanganyar, Kecamatan Taktakan, Kota Serang menerapkan sistem penjadwalan penataan setiap hari. Cara itu diyakini menjadi strategi jitu meraih gelar juara umum Lomba Resik Lan Aman (LRLA) tahun ini.
Strategi serupa pernah diterapkan di Kampung Pekijing RT 07 RW 003 dan mampu meraih gelar juara umum LRLA tahun lalu. Apalagi, lokasi RT 07 bersebelahan dengan RT 15 yang saat ini mengikuti LRLA.
Warga sekitar telah sepakat ada 15 orang warga setiap harinya dijadwalkan melakukan penataan. Jika ada warga yang tidak melaksanakan tugas, akan dikenakan denda Rp20 ribu.
Uang denda ini dikumpulkan oleh pengurus RW untuk menambah biaya penataan. Sembari menunggu pencairan anggaran dari Pemkot Serang, warga berinisiatif melakukan iuran setiap minggu dengan nominal yang tak ditentukan.
Penataan di lingkungan ini sudah dimulai sejak dua bulan lalu. Hasilnya sudah dapat dilihat baik dari segi kebersihan lingkungan, banyaknya tanaman bunga, pemagaran, dan hiasan dari bambu di sepanjang jalan sejauh 300 meter.
Ada tiga taman yang bakal dibuat warga yakni taman baca, taman bunga, dan taman bermain anak. Dari ketiga taman itu, yang sudah terlihat hasilnya baru taman baca dan taman bunga.
Koordinator Gotong Royong Wendy mengatakan, setiap pagi ia rutin mengumumkan melalui pengeras suara masjid nama-nama warga yang mendapat jadwal gotong royong. “Warga pada kompak dan semangat,” kata Wendy kepada Radar Banten, Selasa (22/6).
Tokoh pemuda Kampung Pekijing Budi Adi menambahkan, kekompakan warga jadi hal utama. Dia menargetkan sepanjang jalan di RT 15 penuh bunga, dan rumah warga dihiasi. Selain itu dibuatkan taman bunga, kebun kacang dan singkong, serta kebersihan lingkungan.
“Kalau RT 15 ini sukses jadi juara, maka kita akan bikin ini jadi kampung wisata,” ujarnya.
Samadi, pemuda setempat mengungkapkan, peran serta pemuda tak bisa dilepaskan dari penataan lingkungan pada lomba ini. Para pemuda berperan aktif seperti mengambil bambu di hutan untuk bahan baku pemagaran, serta menyumbang ide-ide kreatif saat membuat spot foto. “Walaupun masih banyak kendala seperti kondisi jalan yang masih tanah, serta tidak adanya fasilitas mobil truk untuk angkut bambu, tapi kami optimis juara,” pungkasnya. (mg06/nda)