SERANG – Mundurnya Al Muktabar dari jabatannya sebagai Sekda Banten masih menimbulkan banyak spekulasi. Santer yang juga berkembang informasi bahwa, selain ngebet ingin menjadi Pj Gubernur tahun 2022, Al Muktabar juga sudah melakukan sejumlah upaya. Yakni lobi-lobi melalui sejumlah elite DPP PDIP seperti Tjahjo Kumolo dan Hasto Kritiyanto. Bahkan, sumber Radar Banten menyebutkan, jika beberapa waktu lalu Al Muktabar sempat bertemu Hasto dan Tjahjo.
Rumor ini mendapat respons dari Sekjen DPD PDIP Banten Asep Rahmatulloh. Asep Rahmatulloh yang kemarin dimintai tanggapannya buru-buru membantah rumor tersebut. Menurutnya, tidak pernah ada upaya Al Muktabar melobi elite DPP PDIP untuk memudahkan agar ditunjuk menjadi Pj Gubernur. “Enggak ada itu (lobi-lobi-red). Malah saya kaget mendengar kabar pagi ini Al Muktabar mengundurkan diri,” kata mantan Ketua DPRD Banten ini.
Menurut Asep, belum tentu juga nanti yang ditunjuk menjadi Pj Gubernur Banten adalah Al Muktabar. Sebab, eselon I di Kemendagri bukan hanya dia. “Bisa saja yang lain kan. Menurut saya ini yang harus ditelusuri media, ada apa di balik pengunduran diri Sekda Banten,” jelasnya.
Asep malah merasa khawatir dari mundurnya Al Muktabar. Sebab, meski secara de facto di mundur, kemudian Gubernur menunjuk Plt Sekda, tapi secara de jure Al Muktabar masih Sekda Banten. Hal ini, kata dia, yang akan berpengaruh pada pembahasan APBD Perubahan 2021. “Sekda itu kan sebagai ketua TAPD Pemprov, dan saat ini agendanya memasuki pembahasan anggaran perubahan 2021. Apakah seorang plt boleh mengambil kebijakan? Dan kondisi ini pun tidak bisa diambil alih sepenuhnya oleh Gubernur. Ini harus dipikirkan, ketimbang mencari siapa pengganti posisi sekda definitif,” paparnya. (Aditya Ramadhan)