SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Angka kesembuhan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di Banten cukup tinggi. Dari jumlah hewan ternak yang sakit sebanyak 2.079 ekor, hewan yang sembuh yakni 1.069 ekor.
Kepala Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Banten Agus M Tauchid mengatakan, total hewan ternak yang ada di Banten yakni 1.206.793 ekor. “Yang sakit hanya 0,17 persen,” ujar Agus saat ditemui di Gedung Negara, Kota Serang, Kamis (7/7).
Kata Agus, agar imunitas hewan ternak baik, maka dapat dilakukan pemberian vitamin dan juga dengan pakan yang seimbang. Kedua hal itu yang paling utama. “Kami menghindari pemakaian antibiotik karena akan dipotong,” tegasnya.
Sedangkan pemberian vaksin yang diterima oleh Pj Gubernur Banten Al Muktabar beberapa waktu lalu diberikan kepada asosiasi pelaku usaha yang memiliki peternakan hewan di Banten. Sedangkan untuk pemerintah setelah Hari Raya Idul Adha.
Agus memaparkan, tingkat kesakitan hewan ternak paling banyak di Kota Tangerang yakni 843 ekor dan Kota Tangerang Selatan 134 ekor. “Bukan daerah peternakan tapi transit perdagangan. InshaAllah setelah Idul Adha terputus. Ada peluang memutus rantai,” tegasnya.
Sementara itu, untuk daerah lain yakni Kabupaten Serang 244 ekor, Kabupaten Tangerang 510 ekor, Kabupaten Pandeglang 28 ekor, Kabupaten Lebak 314 ekor, dan Kota Serang 6 ekor. Untuk Kota Cilegon masih zona hijau atau nol kasus.
Selain yang sembuh sebanyak 1.069 ekor, Agus mengatakan, ada juga yang mati sebanyak empat ekor. Tak hanya itu, ada juga dua ekor yang dipotong paksa.
Pada kesempatan itu, ia mengungkapkan, ketersediaan hewan kurban masih normal. Sebelum PMK menyerang, pedagang menerapkan protokol kesehatan terhadap hewan yang ada. Pemprov juga telah menyetop surat rekomendasi pemasukan hewan ternak ke Banten per 24 Juni lalu.
Kata dia, hewan yang terkena penyakit masih aman dikonsumsi selama dimasak dengan cara yang benar. “Jangan dimakan mentah,” tegas Agus. (nna/nda)