SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Petugas Subdit IV Tipiter Ditreskrimsus Polda Banten membongkar sindikat penimbunan BBM jenis Pertalite dengan modus operandi modifikasi tangki motor di daerah Kronjo, Kabupaten Tangerang.
Dalam pengungkapan kasus tersebut, petugas mengamankan empat orang pelaku. Mereka, MA (36) warga Desa Pagedangan Udik, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, MU (25) warga Desa Onyam, Kecamatan Gunung Kaler, Kabupaten Tangerang.
KO (44) warga Desa Muncung, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang dan SU (36) warga Desa Blukbuk, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang.
Kasubdit IV Tipiter Ditreskrimsus Polda Banten Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Condro Sasongko mengatakan, pengungkapan kasus tersebut berawal dari keluhan warga yang kesulitan mendapatkan BBM jenis Pertalite.
“Pengungkapan kasus ini berawal dari keluh kesah tukang ojek yang kesulitan BBM jenis Pertalite di sejumlah SPBU di Kronjo,” kata Condro.
Dari informasi tersebut, petugas melakukan penyelidikan ke lapangan pada Rabu 22 Februari 2023. Saat berada di SPBU, petugas mendapati aktivitas yang tidak biasa saat pengisian BBM.
“Anggota kami mendapati sepeda motor yang dapat mengisi BBM jenis Pertalite dalam jumlah yang banyak atau melebihi kapasitas tangki motor,” ujar Condro.
Pengendara motor yang mengisi Pertalite dalam jumlah banyak tersebut kemudian diamankan. Saat diperiksa, kapasitas tangki BBM motornya mencapai 25 liter.
“Tangkinya sudah dimodifikasi. Kapasitas tangki motornya itu seharusnya 15 liter tapi ini 25 liter,” kata Condro.
Dari penangkapan tersebut, petugas mendapat informasi mengenai lokasi penimbunan. Di tempat kejadian perkara (TKP) 1 ton lebih BBM jenis Pertalite yang sudah dimasukkan ke dalam galon air mineral.
“Ada puluhan galon yang dijadikan tempat untuk menampung BBM ditemukan di lokasi. Untuk motor yang tangkinya dimodifikasi ada empat unit,” ungkap Condro.
Condro menjelaskan dari hasil pemeriksaan, para pelaku telah beroperasi selama dua tahun. Mereka menjual BBM jenis Pertalite tersebut 12 ribu per liternya kepada nelayan dan pedagang bensin eceran.
“Per harinya mereka ini mampu mengumpulkan 1 ton BBM jenis Pertalite dan menjualnya dengan keuntungan Rp 2 ribu per liternya,” tutur Condro. (*)
Reporter: Fahmi Sa’i
Editor: Aas Arbi