LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID- Pekan pertama di bulan Ramadan tak menurunkan aktivitas jual beli di pasar Rangkasbitung. Justru aktivitas di pasar Rangkasbitung mengalami peningkatan.
Seiring dengan meningkatnya aktivitas jual beli di pasar Rangkasbitung membuat sampah yang ditinggalkan juga ikut meningkat. Biasa satu hari sampah yang dihasilkan di pasar Rangkasbitung mencapai 7 sampai 8 ton kini menjadi 10 ton.
Untuk mengantisipasi semakin membludaknya tumpukan sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lebak, menambah jam operasi pengangkutan sampah yang langsung dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kampung Dengung, Desa Sindangmulya, Kecamatan Maja.
Kepala DLH Kabupaten Lebak Iwan Sutikno mengatakan, Ramadan volume sampah di daerah yang dipimpin Bupati Iti Octavia Jayabaya ini meningkat 20 persen.
“Ya pekan pertama Ramadan ini sampah di Lebak meningkat hampir 20 persen. Satu hari sampah bisa hampir mencapai 100 ton. Sampah di Pasar Rangkasbitung ramadan ini bisa sampai 10 ton dari biasanya 7 sampai 8 ton,” kata Iwan, Senin 3 April 2023.
Kata dia pengangkutan sampah ditingkatkan jadi dua kali dalam sehari untuk titik-titik krusial.
” Kami berharap kepada seluruh warga berperan menjaga kebersihan lingkungannya masing-masing, karena persoalan sampah bukan hanya tugas dari dinas Kebersihan saja,” imbuhnya.
Dia mengatakan, pihaknya telah menyediakan beberapa kontainer untuk sampah di beberapa titik seputar lingkungan pasar dan wilayah perkotaan yang pengangkutannya bisa kapan saja, bila sampah terlihat sudah penuh.
Kata dia, bulan suci Ramadan jangan dijdikan warga malas beraktivitas termasuk menjaga kebersihan.
“Kerbersihan lingkungan tetap harus dijaga. Apalagi, kebersihan merupakan bagian dari iman. Kita telah tugaskan petugas kebersihan untuk melakukan pemantuan sejumlah titik rawan sampah, salah satunya pasar Rangkasbitung,” tukasnya.
Kepala Dinas Dinas Peindsutrian dan perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak Orok Sukmana mengatakan, selama bulan Ramadan transaksi yang berlangsung di pasar Rangkasbitung, mengalami peningkatan. Dimana yang biasanya aktivitas jual beli dilakukan pada pagi hingga siang hari, masuki ramadan transaksi jual beli juga dilakukan pada malam hingga pagi hari, terutama untuk kebutuhan selama puasa.
“Memang kalau pada hari-hari biasa untuk daya angkut di pasar, hanya satu hingga dua kali angkut tapi ramadan ini bisa sampai tiga kali,” katanya.
Sementara itu pedagang sayur mayur di pasar Rangkasbitung Fitri mengaku telah menyediakan tong sampah sesuai dengan intruksi dari pemerintah daerah. Selanjutnya sampah yang sudah terkumpul di buang ke kontener tempat sampah yang ada di lingkungan pasar.
“Ya, kami sadar pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekitar pasar. Karena itu dengan penuh kesadaran setiap usai berjualan kami mebuang sampah itu ke tempat sampah yang telah disediakan pengelola pasar,” kata Fitri.(*)
Reporter: Nurabidin
Editor : Aas Arbi