CILEGON, RADARBANTEN.CO.ID – Upaya menurunkan angka stunting menjadi 14 persen, Puluhan ibu hamil di Kecamatan Jombang, Kota Cilegon diberikan edukasi untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Selain ajakan makan buah dan sayuran, para ibu hamil juga sangat penting diberikan pemahaman tentang PHBS sebagai upaya pencegahan stunting.
“Sebenarnya germas (gerakan masyarakat-red) itu bukan hanya makan buah dan aktifitas fisik saja, melainkan dengan menerapkan PHBS seperti di dalamnya keluarga tidak ada yang merokok, tidak boleh minum beralkohol, akses air bersih, serta tersedianya jambanisasi,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon Ratih Purnamasari di sela kegiatan Germas di Kecamatan Jombang, Jum’at (3/11).
Dituturkan Ratih, berdasarkan data E-PPGBM jumlah stunting di Kecamatan Jombang sebanyak 102 kasus. Dimana dengan angka tersebut menjadikan Kecamatan Jombang urutan keenam tertinggi kasus suntingnya di Kota Cilegon.
“Makanya kita lakukan roadshow ini ke semua kecamatan untuk mengkampanyekan agar masyarakat hidup bersih dan sehat dan gaya hidup yang sehat, serta mengubah perilaku hidup sehat,” katanya.
Di tempat yang sama, Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat pada Dinkes Cilegon Rully Kusumawardhany menambahkan, dengan digelarnya kegiatan tersebut, banyak ibu hamil yang teredukasi dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga pencegahan stunting di Kota Cilegon bisa terus dilakukan.
“Semoga banyak ibu hamil yang paham terkait informasi ini, sehingga kita optimistis bisa menekan stunting ini, syukur-syukur tidak ada lagi,” tambahnya.
Sementara itu, Walikota Cilegon Helldy Agustian berharap, melalui edukasi yang diberikan Dinas Kesehatan Kota Cilegon, ke depan angka stunting di Kota Cilegon bisa terus turun.
Pada kesempatan itu, Helldy juga menyampaikan, bahwa selain memberikan edukasi, pihaknya juga telah berkontribusi dengan menjadi orang tua asuh bagi anak-anak stunting.
“Kami memberikan kontribusi, karena kebutuhan satu anak jika kena stunting biayanya itu kurang lebih sekitar Rp 3 juta atau Rp 2,7 juta, dan kita berikan makanan ini selama tiga bulan, karena kita perhatian terhadap anak stunting,” ucapnya. (*)
Reporter: Raju
Editor: Abdul Rozak