SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Banten mengakui jika harga beras di sejumlah pasar di Banten dalam beberapa waktu terakhir ini mahal.
Diketahui, harga beras di sejumlah daerah mengalami lonjakan harga hingga mencapai Rp17.000 per kg. Padahal Harga Eceran Tertinggi (HET) beras sendiri untuk Zona 1 meliputi Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, dan Sulawesi, HET beras medium senilai Rp 10.900 per kg. sedangkan beras premium Rp13.900 per kg.
Ahli Muda Analis Perdagangan pada Disperindag Banten Dede Kurnia mengatakan, harga beras di distributor sendiri sudah menyentuh angka Rp15.000 per kg. Maka, tidak heran jika harga beras di pasaran sudah mencapai Rp17.000 per kg.
“Beberapa waktu ke belakang ini memang sekarang sedang mengalami lonjakan harga pangan yang sudah terjadi termasuk komoditas beras,” ujar, Senin 12 Februari 2024.
Dede mengatakan, kenaikan harga beras itu tidak terlepas dari faktor cuaca El Nino yang melanda wilayah Banten pada tahun 2023 lalu. El Nino itu menyebabkan kekeringan pada lahan sawah yang berdampak pada penurunan produksi beras.
Untuk menangani lonjakan harga itu, kata Dede, Pemerintah sudah melakukan upaya stabiliasai pasar dengan cara melakukan import beras.
“Pemerintah sudah melakukan impor terus, dan alhamdulillah sekarang juga petani sudah mulai tanam,” ucapnya.
Selain impor, Pemprov Banten melalui disperindag Banten juga terus melakukan langkah lain, seperti melakukan pemantauan pada gudang produsen beras. Pihaknya tidak ingin beras mengalami kelangkaan karena ulah oknum yang dengan sengaja melakukan penimbunan guna keuntungan pribadi.
“Kita fokus kepada stabilitas pasokan dan memastikan bahwa barang pokok yang ada di pasar terus terjaga,” imbuhnya.
Reporter : Yusuf Permana
Editor: Aas Arbi