PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Pembangunan jalan Tol Serang-Panimbang terus dikebut. Saat ini, progres Seksi II Rangkasbitung-Cileles telah mencapai sekitar 62 persen.
Sementara, Seksi III Bojong-Panimbang masuk ke dalam porsi Viability Gap Fund (VGF) atau dukungan pemerintah dengan panjang 33 kilometer. Seksi ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu Seksi 3.A dan Seksi 3.B.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Seksi 3.A memiliki panjang 17,46 kilometer dengan progres pembangunan yang telah mencapai 79,78 persen.
Sedangkan, Seksi 3.B memiliki panjang 15,54 kilometer dan sudah ditangani oleh kontraktor. Namun, proses pendanaan (PDN) untuk Seksi 3.B masih dalam tahap kontrak di Kementerian Keuangan RI.
Saat ini, beberapa aktivitas kendaraan alat berat dan truk besar tampak berlalu lalang di area pembangunan jalan tol tersebut.
Manager Pengembangan Sistem dan Usaha PT Wika, Muhammad Albagir, menyatakan bahwa pembangunan jalan Tol Serang-Panimbang Seksi III yang menghubungkan ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), masih dalam tahap pengerjaan. Seksi ini juga masuk dalam porsi VGF dengan panjang 33 kilometer.
“Seksi III dibangun oleh pemerintah karena tol kita masuk ke porsi VGF sepanjang 33 kilometer, terdiri dari beberapa spot tertentu dari porsi dukungannya,” ungkap Albagir saat dihubungi RADARBANTEN.CO.ID pada Minggu, 28 Juli 2024.
Lanjut dia, pihaknya menargetkan pembangunan jalan Tol Serang-Panimbang yang menghubungkan ke KEK bisa rampung pada semester II tahun 2025.
“Jadi kalau secara target, kami targetkan keseluruhan proyek yang menghubungkan ke KEK itu selesai pada semester dua atau pertengahan tahun 2025,” ujarnya.
Albagir melanjutkan, dengan selesainya pembangunan Tol Serang-Panimbang ini, aksesibilitas dan mobilitas akan meningkat sehingga memudahkan pengiriman barang dan jasa.
“Dengan tol ini selesai, perjalanan dari Jakarta menuju Tanjung Lesung hanya memakan waktu 2 hingga 2,5 jam saja, tentu ini akan mempercepat akses barang dan jasa dari Banten Selatan hingga Utara,” ujarnya.
Pembangunan jalan Tol Serang-Panimbang terus dikebut dengan tujuan mendorong investasi dan industri baru di wilayah tersebut.
“Tentunya itu yang kami dorong. Dengan adanya jalan Tol Serang-Panimbang ini, kami berharap akan ada banyak investasi baru dan industri pariwisata baru, pabrik, maupun perumahan. Kami mendorong pemerintah setempat untuk segera menggencarkan potensi investasi di sepanjang koridor jalan tol Serang-Panimbang,” jelasnya.
Albagir menyampaikan bahwa pembebasan lahan sepanjang 83,67 kilometer Tol Serang-Panimbang telah mencapai sekitar 89 persen hingga Juni 2024.
“Masih ada sekitar 870 bidang tanah yang belum dibebaskan. Tanah-tanah ini memiliki karakteristik khusus, seperti sengketa kepemilikan, tanah wakaf, serta lahan milik pemerintah seperti sekolah dan PKD. Kami harus membangun dulu bangunan barunya sebelum bisa melanjutkan pembebasan lahan ini,” paparnya.
Dia berharap progres pembebasan lahan untuk pembangunan jalan Tol Serang-Panimbang dapat segera selesai 100 persen. Hal ini penting untuk mempercepat pembangunan tol tersebut.
“Kami berharap pembebasan lahan bisa selesai 100 persen. Tugas ini ada pada PPK lahan dan BPN. Kami berharap mereka bisa menyelesaikan pembebasan lahan sehingga kami bisa menggenjot konstruksi secara maksimal,” paparnya.
Menurutnya, Tol Serang-Panimbang memiliki peran penting dalam meningkatkan aksesibilitas ke berbagai kabupaten dan kota di Banten. Hal ini diharapkan dapat memperbaiki perekonomian di Banten Selatan yang belum sebaik di Banten Utara.
“Sekarang kita ketahui bersama bahwa perekonomian di Banten Selatan masih cukup tertinggal dibandingkan dengan Banten Utara. Kami berharap dengan adanya Tol Serang-Panimbang ini, masyarakat, pemerintah daerah, investor, dan pihak lainnya bisa memanfaatkan jalan tol ini untuk meningkatkan perekonomian di Banten Selatan. Dengan begitu, perekonomian di Banten Selatan dapat menjadi penopang bagi daerah Banten Utara,” ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Pandeglang, Ali Fahmi Sumanta mengatakan, pembangunan jalan Tol Serang-Panimbang menuju KEK akan berdampak positif pada perekonomian masyarakat. Pembangunan ini diharapkan dapat membuka lebih banyak lapangan pekerjaan.
Ketika ditanyakan apakah sudah ada investor yang masuk ke wilayah tersebut, dia mengaku sudah banyak investor yang tertarik. Namun, dia tidak bisa menjelaskan secara detail jumlah investor maupun progres investasi tersebut.
“Sekarang pun sudah banyak investor yang tertarik, apalagi dengan adanya jalan tol. Kita bisa bersama-sama membangun Pandeglang, meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan memaksimalkan penyerapan tenaga kerja,” ujarnya.
Ali Fahmi Sumanta berharap progres pembangunan jalan Tol Serang-Panimbang bisa selesai sepenuhnya pada tahun 2025. (*)
Editor: Agus Priwandono