SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, belanja konsumsi masyarakat Banten tinggi.
Momen Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha 1445 Hijriah, secara umum mendorong peningkatan belanja konsumsi masyarakat pada triwulan II-2024. Lantaran akhir bulan puasa Ramadan dan Lebaran masuk pada triwulan II-2024.
Selain itu, Kepala BPS Provinsi Banten Faizal Anwar mengatakan, terjadi juga peningkatan mobilitas dan jumlah kunjungan masyarakat ke tempat-tempat wisata, pusat perbelanjaan, serta restoran selama cuti libur Idul Fitri dan Idul Adha.
“Aktivitas lembaga nonprofit masih tinggi seiring aktivitas perayaan keagamaan (Idul Fitri dan Idul Adha-red), serta konsolidasi ormas/orsospol menjelang pemilu kepala daerah serentak pada November 2024,” ujarnya saat membacakan berita resmi statistik secara virtual, Senin, 5 Agustus 2024.
Tak hanya konsumsi masyarakat, ia juga mengungkapkan, aktivitas industri pengolahan di Banten masih positif. Prompt Manufacturing Index Bank Indonesia (PMI-BI) secara nasional pada triwulan II-2024 berada pada angka 51,97 persen, yang berarti masih berada pada fase ekspansi/tumbuh (indeks >50 persen).
PMI-BI triwulan II-2024 ini masih di bawah angka triwulan I-2024 yang berada pada 52,80 persen.
Berdasarkan data yang dimiliki BPS, penjualan motor naik sebesar 4 persen (yoy).
(AISI/Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia). Namun, penjualan wholesale mobil turun sebesar 13 persen (yoy).
(Gaikindo/Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia).
“Produksi padi di Banten meningkat sekitar 248 persen secara q-to-q, dan meningkat sekitar 55 persen secara y-on-y,” paparnya.
Beberapa lapangan usaha di Banten juga mengalami peningkatan aktivitas pada triwulan II-2024, baik secara q-to-q maupun yoy, di antaranya, industri makanan dan minuman; industri karet, barang dari karet dan plastik; industri barang dari logam, komputer, barang elektronik, optik dan peralatan listrik; serta industri alat angkutan.
Tak hanya itu, Faizal juga menyebut volume penjualan/distribusi listrik PLN di wilayah Banten meningkat sekitar 8 persen secara yoy.
Konsumsi listrik di Banten ditopang oleh konsumsi dari pelanggan industri dan rumah tangga.
“Aktivitas sektor konstruksi juga mulai meningkat di triwulan II 2024,” terangnya. Realisasi distribusi semen di wilayah Banten meningkat sekitar 3 persen secara yoy, namun menurun sekitar 4 persen secara q to q.
Selain itu, ada juga progres konstruksi proyek infrastruktur yang sedang berjalan yakni Jalan Tol Serang-Panimbang, Jalan Tol Serpong-Balaraja, dan Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg.
Beberapa pengembangan kawasan hunian dan komersial oleh beberapa pengembang besar di Banten juga masih berlanjut.
“Antara lain Kawasan Pantai Indah Kapuk/PIK 2 (Kabupaten Tangerang-red), Kawasan Serpong (Kota Tangerang Selatan-red), Kawasan Alam Sutera (Kota Tangerang Selatan-red), Kawasan Maja (Kabupaten Lebak-red), dan lain-lain,” terangnya.
Atas dasar itu, maka Faizal menyebut, ekonomi Banten tumbuh 4,70 persen secara y-on-y dan tumbuh sebesar 1,25 persen secara q to q. (*)
Editor: Agus Priwandono