PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Mina Agro Wisata Bukit Sinyonya di Desa Bandung, Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang yang berdiri di atas lahan seluas 2,5 hektare menghadirkan pengalaman menarik bagi para pengunjung.
Istilah nama Mina Agro Wisata Bukit Sinyonya terinspirasi dari ikan Mas Sinyonya yang merupakan satwa endemik dari kecamatan Banjar yang diyakini menurut warga setempat merupakan peninggalan purba.
Kepala Desa Bandung, Wahyu Kusnadiharja, mengungkapkan bahwa Agro Wisata Bukit Sinyonya kini menyediakan 12 paket wisata bagi para pengunjung untuk menikmati liburan dengan suasana alam yang asri di Desa Bandung.
“Kami memiliki 12 paket wisata yang dikelola oleh pengurus Desa Wisata Dewi Sinyonya dan Pokdarwis,” ungkapnya, Sabtu 31 Agustus 2024.
Wahyu menjelaskan, 12 paket wisata tersebut sudah banyak diminati, antara lain glamping, camping ground, pemancingan, wisata menangkap ikan, tracking sepeda sejauh 5,7 kilometer dan 12 kilometer, serta beberapa paket wisata edukasi seperti anyaman pandan, budaya, pengolahan sampah menjadi rupiah, perikanan, magot, dan wisata agro.
“Potensi-potensi inilah yang tergabung dalam kelompok sadar wisata dan dikelola menjadi destinasi unggulan di desa wisata kami,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa harga paket wisata di Agro Wisata Bukit Sinyonya sangat terjangkau, dimulai dari Rp 50 ribu. Misalnya, untuk paket tracking sepeda yang sudah termasuk sepeda, fasilitas jalur, makan, dan minum, pengunjung hanya perlu membayar Rp 75 ribu.
“Harga paket wisata cukup murah, seperti camping ground, menyewa tenda hanya Rp 50 ribu per tenda. Jika ingin termasuk makan, snack, atau kegiatan lain, ada harga tambahan yang ditawarkan oleh Pokdarwis dan Dewi Sinyonya,” jelas Wahyu.
Ia menambahkan, desa wisata ini juga terintegrasi dengan produk lokal masyarakat Desa Bandung, seperti anyaman pandan, yang dapat dibeli oleh pengunjung.
Wahyu mengaku bahwa pendapatan asli desa dari sektor wisata belum signifikan karena status desa wisata ini masih dalam tahap rintisan.
“Meski begitu, pengelolaan wisata ini tetap menguntungkan bagi teman-teman Pokdarwis dan Dewi Sinyonya karena hasilnya dibagi bersama,” ujarnya.
Wahyu berharap seluruh elemen masyarakat yang terlibat dalam desa wisata ini, termasuk pengurus desa wisata dan Pokdarwis, tetap konsisten dan berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan.
“Kami berharap mereka terus berinovasi untuk menjaga kelestarian alam, baik pertanian, kehutanan, perikanan, dan lainnya, agar dapat terus menjadi daya tarik wisata,” pungkasnya.
Editor: Abdul Rozak