SERANG,RADARBANTEN.CO.ID- Memasuki musim hujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang telah melakukan pemetaan untuk wilayah yang rawan bencana banjir.
Berdasarkan hasil pemetaan yang sudah dilakukan oleh BPBD Kabupaten Serang, ada tiga kategori kerawanan banjir yakni rawan tinggi, rawan sedang dan rawan rendah.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Serang Hotman Siregar mengatakan, berdasarkan hasil pemetaan yang dilakukan, ada sebanyak 15 kecamatan yang masuk dalam kategori rawan banjir. Delapan Kecamatan yang masuk kategori rawan tinggi sedangkan 7 kecamatan rawan sedang.
Delapan kecamatan yaitu Tirtayasa, Ciruas, Carenang, Cikeusal, Tunjung Teja, Pamarayan, Padarincang, dan Bojonegara.
“Ini menjadi wilayah-wilayah yang memang menjadi langganan banjir setiap tahunnya. Ada sebanyak 32.588 hektare lahan yang berpotensi terdampak akibat banjir,” katanya, Sabtu 5 Oktober 2024.
Selain itu, ada sebanyak tujuh kecamatan yang masuk kategori rawan sedang banjir diantaranya ialah Kecamatan Cikande, Jawilan, Pontang, Kragilan, Kibin, Kopo dan Kramatwatu. “Ada sekitar 29.821 hektare yang bisa terdampak akibat banjir,” tegasnya
Ia mengatakan, ada sejumlah faktor yang menyebabkan 15 kecamatan tersebut masuk dalam kategori rawan banjir. “Daerah sekitar sepadan sungai punya potensi banjir yang tinggi, kontur tanah yang relatif datar dan juga wilayah cekungan juga memiliki potensi banjir yang tinggi. Lalu tutupan lahan, Litologi jenis batuan serta curah hujan yang tinggi,” ungkapnya.
Ia mengatakan telah melakukan sejumlah upaya agar siap menghadapi bencana alam khususnya banjir. Salah satunya ialah dengan mengecek kesiapan para personil serta memastikan seluruh peralatan dalam kondisi baik untuk menghadapi banjir.
“Personil Tim Reaksi Cepat ada sebanyak 29 orang. Ini dibagi dalam tiga tim, mereka akan bertugas selama 24 jam full dan dibagi jadwal per hari. Ketika terjadi bencana, mereka yang pertama akan bergerak. Selain itu ada 14 orang tim sar yang siap siaga,” pungkasnya.
Selain banjir, ada dua bencana lain yang berpotensi terjadi saat memasuki musim hujan. “Seperti tanah longsor hingga cuaca ekstrem yang biasanya terjadi saat masa peralihan,” pungkasnya.
Editor : Aas Arbi