TANGERANG,RADARBANTEN.CO.ID–Obesitas pada anak kini menjadi perhatian serius di bidang kesehatan. Pasalnya, kondisi ini tak hanya berdampak pada fisik anak, tetapi juga berpengaruh terhadap perkembangan mental dan sosialnya.
Menurut data dari World Health Organization (WHO), jumlah anak-anak yang mengalami obesitas di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, terus meningkat.
Tercatat, 7,5 persen anak di bawah 5 tahun mengalami berat badan berlebih, melebihi rata-rata global sebesar 5,7 persen.
Penyebab Obesitas pada Anak
Dokter Spesialis Anak di Bethsaida Hospital Serang dr. Viany Rehansyah, Sp.A, menjelaskan, faktor penyebab obesitas pada anak sangat beragam.
Mulai dari pola makan tidak sehat seperti sering mengonsumsi makanan cepat saji dan minuman manis, kurangnya aktivitas fisik akibat penggunaan gadget yang berlebihan, hingga faktor genetik.
Terdapat juga faktor lingkungan, seperti kebiasaan makan di rumah, juga turut berperan besar.
“Penting bagi orang tua untuk menyadari bahwa kebiasaan makan yang diterapkan di rumah sangat berpengaruh pada berat badan anak. Pola makan yang sehat dan seimbang adalah kunci,” ujar dr. Viany dalam keterangannya, Selasa, 29 Oktober 2024.
9 Gejala Obesitas pada Anak yang Wajib Diwaspadai
- Peningkatan Berat Badan Berlebihan
Berat badan anak berada di atas batas normal sesuai usianya, biasanya di atas persentil ke-95 dalam kurva BMI. - Penumpukan Lemak di Area Tubuh Tertentu
Lemak terlihat menumpuk di sekitar perut, leher, pinggang, atau wajah, tanda yang sering kali diabaikan oleh orang tua. - Sesak Napas atau Sulit Bernapas
Anak mudah merasa sesak napas, bahkan ketika melakukan aktivitas fisik ringan. - Cepat Lelah
Anak cepat kehabisan energi atau merasa lelah saat beraktivitas fisik. - Gangguan Tidur (Sleep Apnea)
Obesitas dapat menyebabkan gangguan tidur seperti sleep apnea, yaitu henti napas saat tidur. - Nyeri Sendi atau Tulang
Anak bisa merasakan sakit pada lutut, pinggul, atau punggung akibat beban tubuh yang berlebih, bahkan terkadang mengalami kesulitan bergerak. - Masalah Kulit
Kulit sering mengalami ruam atau terlihat menghitam di area lipatan, kondisi ini disebut acanthosis nigricans. - Gangguan Hormonal
Anak perempuan mungkin mengalami menstruasi dini, dan anak laki-laki bisa mengalami perubahan hormon yang memengaruhi perkembangan. - Gangguan Emosional dan Sosial
Anak yang mengalami obesitas sering kali merasa rendah diri, cemas, atau bahkan depresi karena ejekan dari lingkungan sekitar.
Dampak Jangka Panjang Obesitas pada Anak
Anak-anak yang mengalami obesitas lebih rentan terhadap risiko penyakit serius seperti diabetes tipe 2, hipertensi, dan gangguan jantung.
Selain itu, anak juga berpotensi mengalami masalah emosional seperti rendahnya rasa percaya diri dan risiko depresi akibat perundungan juga kerap dialami.
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan orang tua untuk menghindari obesitas pada anak.
Pola Makan Sehat: Pastikan anak mendapat asupan gizi seimbang dan kurangi makanan olahan.
Aktivitas Fisik Rutin: Ajak anak bergerak aktif, misalnya dengan berolahraga atau bermain.
Batasi Waktu Gadget: Kurangi penggunaan gadget dan berikan alternatif kegiatan yang lebih aktif.
Tidur Cukup: Anak yang tidur cukup cenderung memiliki berat badan ideal.
Contoh dari Orang Tua: Orang tua bisa menjadi teladan dengan menerapkan gaya hidup sehat di keluarga.
Menurut dr. Viany penanganan obesitas anak perlu dilakukan melalui perubahan gaya hidup yang menyeluruh agar hasilnya maksimal.
“Orang tua perlu membatasi konsumsi makanan tinggi kalori dan tinggi lemak dan memberikan makanan sesuai kebutuhan kalori anak per harinya. Selain membatasi konsumsi makanan, anak juga harus didorong untuk aktif bergerak minimal 60 menit per harinya, baik dengan melakukan olahraga atau permainan fisik. Selain itu, orang tua dan keluarga sangat efektif dalam penurunan berat badan atau keberhasilan pengobatan,” terang dr. Viany.
Direktur Bethsaida Hospital Serang dr. Tirtamulya menambahkan, Bethsaida Hospital Serang, khususnya melalui Women & Children Center, berkomitmen menyediakan penanganan yang komprehensif bagi anak-anak yang mengalami masalah obesitas.
“Tidak hanya pada permasalahan kesehatan secara umum, tapi khususnya terhadap anak-anak yang sedang menghadapi masalah obesitas dan memerlukan perhatian, serta dukungan khusus dari ahlinya,” katanya.
Bagi para orang tua yang mulai mengenali tanda-tanda obesitas pada anak, jangan ragu untuk segera memeriksakan ke dokter agar mendapatkan penanganan dan saran yang sesuai.
Editor: Agung S Pambudi