PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Siswa SMKN 2 Pandeglang memanfaatkan lebih dari 1.000 botol plastik bekas menjadi dekorasi kreatif. Botol-botol itu diubah menjadi beragam bentuk kerajinan, bahkan membentuk ikon tulisan sekolah yang menarik.
Kepala Sekolah SMKN 2 Pandeglang, Ade Firdaus, mengungkapkan bahwa salah satu permasalahan lingkungan terbesar saat ini sampah plastik.
Untuk mengatasinya, pihak SMKN 2 Pandeglang berinisiatif membuat inovasi kreatif dengan memanfaatkan sampah plastik menjadi karya seni.
“Jadi, kami memanfaatkan sampah plastik secara kreatif. Setiap siswa diwajibkan membawa tiga sampai satu botol plastik. Proses pengumpulan ini kami targetkan selesai dalam dua minggu,” ungkapnya, Jumat, 1 November 2024.
Hasilnya, para siswa berhasil mengumpulkan hingga 1.000 botol plastik yang kemudian diolah menjadi berbagai karya, termasuk ikon tulisan “SKENDAPA SMKN 2 Pandeglang” dan kerajinan kreatif lainnya.
“Dengan cara ini, siswa bisa memahami bahwa sampah memiliki nilai. Dari sampah plastik, mereka bisa menciptakan karya seni yang bermanfaat, seperti ecobrick dan produk kreatif lainnya,” jelasnya.
Ia menjelaskan bahwa permasalahan sampah, khususnya sampah plastik, masih menjadi persoalan utama terutama di lingkungan sekolah.
Untuk itu, SMKN 2 Pandeglang mengajak siswa mengolah sampah menjadi barang bernilai kreatif.
“Dengan cara ini, anak-anak diharapkan memahami pentingnya menangani sampah dengan benar. Jangan sampai sampah dibuang sembarangan yang bisa merusak lingkungan, atau dibakar karena itu bisa menyebabkan polusi udara yang berbahaya,” tuturnya.
Ia menambahkan, gerakan ecobrick yang dijalankan mendapat antusias luar biasa dari para siswa.
“Saat kami menginisiasi gerakan ecobrick, antusiasme siswa sangat tinggi. Mereka bahkan berlomba-lomba mengumpulkan sampah plastik di lingkungan sekolah,” tambahnya.
Kegiatan ini, menurutnya, tidak hanya menumbuhkan kreativitas siswa dalam menciptakan karya seni, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan. Selain itu, ini mendorong siswa untuk terus berinovasi dalam mengolah sampah.
Dia berharap, gerakan ini dapat terus ditingkatkan dan menjadi solusi untuk mengurangi sampah plastik sekaligus menciptakan karya yang bermanfaat.
Editor: Agus Priwandono