PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Masalah stunting masih membayangi 10 desa di Kabupaten Pandeglang, yang kini menjadi perhatian utama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang dalam upaya percepatan penurunan angka stunting.
Asisten Daerah (Asda) Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Pandeglang, Nuriah, mengungkapkan bahwa meski beberapa kecamatan telah menunjukkan kemajuan, masih ada sepuluh desa yang memerlukan perhatian serius. “Setiap tahun kita berusaha menurunkan angka stunting. Seperti di Kecamatan Cimanuk yang kini sudah bebas stunting, masih ada 10 desa yang tersisa,” katanya, Selasa, 12 November 2024.
Kepada Radar Banten, Nuriah menambahkan, Pemkab Pandeglang fokus pada delapan kecamatan yang masih memiliki angka stunting tinggi, yakni Saketi, Bojong, Menes, Majasari, Cigeulis, Pandeglang, Labuan, dan Panimbang. “Kami terus bekerja sama dengan tim percepatan penurunan stunting tingkat kabupaten. Saya juga terlibat langsung dalam tim ini untuk memastikan semua pihak bergerak bersama,” jelasnya.
Upaya Pemkab Pandeglang tidak hanya terbatas pada pemberian makanan bergizi seimbang untuk anak, tetapi juga melibatkan pelatihan keluarga tentang cara mendidik anak serta pemberdayaan ekonomi ibu-ibu. “Kami memberikan pelatihan tentang cara mendidik anak dan pemberdayaan ekonomi bagi ibu-ibu. Semua pihak ikut berkontribusi dalam penurunan angka stunting di Pandeglang,” tambah Nuriah.
Selain itu, Pemkab Pandeglang juga mengandalkan dukungan dari berbagai instansi dan sektor swasta untuk mempercepat pencapaian target. “Kami sangat bersyukur dengan bantuan yang diberikan, apalagi jika pihak swasta rutin terlibat setiap bulan. Ini menjadi bagian penting dalam pencapaian kita, terutama untuk lokus di tahun 2025 yang akan menjadi pekerjaan rumah bersama,” tuturnya.
Dengan dukungan kolaboratif antara pemerintah dan masyarakat, Pemkab Pandeglang berharap dapat menurunkan angka stunting secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan.
Editor : Merwanda