LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID – Ikatan Mahasiswa Lebak (IMALA) menilai di Hari Jadi Kabupaten Lebak ke-196 permasalahan jalan rusak dan kemiskinan masih jadi sorotan di Bumi Multatuli. Hal tersebut disampaikan oleh Sapnudi Pengurus Pusat IMALA.
Menurutnya, dari kepemimpinan sebelumnya Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya hingga Penjabat (Pj) Bupati tingkat kesejahteraan masyarakat Lebak masih rendah dan banyak infrastruktur di Lebak jadi sorotan.
“Banyak jalan desa di Kabupaten Lebak yang masih dalam kondisi memprihatinkan. Perbaikan infrastruktur menjadi kunci dalam membuka akses ekonomi dan pendidikan. Namun, anggaran yang terbatas sering menjadi alasan stagnasi proyek-proyek penting,” katanya kepada RADARBANTEN.CO.ID saat dihubungi melalui telepon, Senin 2 Desember 2024.
Sapnudi mendorong pemerintah untuk lebih transparan dalam pengelolaan anggaran dan mengutamakan proyek infrastruktur yang langsung berdampak pada kesejahteraan masyarakat, terutama di desa tertinggal.
“Pendekatan program harus lebih komprehensif dan berkelanjutan, tidak hanya sebatas data statistik tetapi juga transformasi di akar rumput. Kolaborasi lintas sektor, termasuk pendidikan dan pemberdayaan ekonomi, perlu diprioritaskan untuk menuntaskan kemiskinan di Lebak,” terangnya.
Ia menambahkan, berdasarkan data BPS Lebak sebanyak 111,710 orang tahun 2024 masih masuk ketegori miskin dan hal tersebut harus menjadi prioritas pemerintah untuk menuntastkannya.
“Inovasi program perlu dirancang agar lebih inklusif, melibatkan masyarakat lokal dalam skema pelatihan dan pembinaan yang berkelanjutan. Pemerintah harus berani mengambil langkah strategis, seperti memperkuat ekosistem ekonomi berbasis digital,” katanya.
Sapnudi berharap 196 tahun Kabupaten Lebak menjadi momentum introspeksi bagi semua pihak, terutama pemerintah daerah, untuk lebih serius menangani isu-isu strategis.
“Partisipasi aktif generasi muda, seperti IMALA, dalam pengambilan keputusan agar pembangunan Lebak lebih visioner dan berpihak pada rakyat,” pungkasnya.
Editor: Abdul Rozak