LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID-Kepala Bidang Unit Pelaksana Tugas Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD) Fuji Astuti, menyatakan bahwa kasus bullying di Lebak dalam tiga tahun terakhir tidak banyak terjadi. Karena rata-rata korban bullying tidak melaporkan kejadian yang dialaminya.
“Tahun 2024 sampai awal Desember ada 1 kasus nya, sementara tahun 2023 tidak ada kasusnya dan untuk tahun 2022 ada 1 kasunya. Untuk bullying di sekolah pasti ada saja namun belum terlaporkan,” terang Fuji dihubungi Radar Banten melalui pesan WhatsApp, Rabu 5 Desember 2024.
Fuji menjelaskan, terkait penyebab bullying di Lebak berdasarkan laporan yang diterima karena berbagai faktor. Namun, berdasarkan kasus yang diterima rata-rata bullying dilakukan berbentuk hinaan dan ejekan.
“Penyebabnya berdasarkan pengaduan yang datang ke kami faktor utamanya adalah adanya kekurangan yang dimiliki seseorang sehingga teman-teman yang lain menjulukinya kurang pintar, kekurangan pada fisik nya serta pekerjaan orang tua dan lan-lain,” terangnya.
Fuji menambahkan, bahwa pihaknya selalu memberikan imbauan kepada sekolah serta melakukan sosialisasi dalam mengantisipasinya. Menurutnya, bahwa langkah tersebut untuk mengantisipasi adanya aksi bullying atau perundungan.
“Untuk imbauan sering disampaikan stop bullying jangan pernah mengejek teman-teman. Karena bisa merusak masa depan anak anak bangsa sebagai generasi penerus,” pungkasnya.
Reporter: Nurandi
Editor: Agung S Pambudi