LEBAK, RADARBANTEN.CO ID – Sekda Lebak Budi Santoso meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk terus menekan kasus angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) saat proses persalinan.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebak sepanjang tahun 2024 lalu sebanyak 30 kasus AKI ditemukan. Angka ini meningkat 1 kasus dibanding dengan tahun 2023 yang mencapai 29 kasus.
Berbeda dengan kasus AKI sementara kasus AKB di Kabupaten Lebak turun. AKB di kabupaten Lebak sepanjang tahun 2024 tercatat sebanyak 276 bayi. Sementara AKB pada tahun 2023 mencapai 340 bayi.
“Kami terus berupaya menekan kasus AKI dan AKB di Lebak. Alhamdulillah untuk AKB mengalami penurunan. Sementara AKI naik 1 kasus,” kata Sekda Lebak Budi Santoso, Rabu 5 Februari 2025.
Menurut mantan Kepala BKAD Lebak ini, Pemkab Lebak terus berupaya untuk menekan AKI dan AKB saat proses persalinan.
Agar, AKI dan AKB dapat terus turun Dinkes Lebak dan pihak terkait bersama – sama melakukan pengawasan dan penyelamatan ibu hamil yang ada di masing-masing wilayah.
“Dinkes terus melakukan pengawasan dan penyelamatan ibu hamil yang ada di masing-masing wilayah. Hal tersebut, untuk menekan AKI dan AKB yang terjadi pada saat melahirkan. Karena itu semua SDM yang ada kita kerahkan,” katanya.
Dia menambahkan, untuk menurunkan AKI dan AKB ini pihaknya terus berupaya mengoptimalkan pelayanan kesehatan di masyarakat, salah satunya dengan meningkatkan Puskesmas biasa menjadi puskesmas dengan perawatan. Sehingga dapat lebih mendekatkan pelayanan kesehatan secara umum khususnya meningkatkan pelayanan persalinan di desa-desa.
“Kita juga telah memerintahkan petugas Puskesmas untuk proaktif melakukan pendataan awal ibu hamil. Sehingga, dapat diketahui ibu hamil berisiko tinggi dan tidak. Para bidan desa harus tetap tinggal di desa masing-masing dan melakukan pemeriksaan secara berkala kepada ibu hamil berisiko tinggi. Begitu juga kemitraan dengan paraji desa juga dijalin,” katanya.
Editor: Abdul Rozak