SERANG, RADARBABTEN.CO.ID – Warga Banten mulai dikhawatirkan oleh lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang menyerang ratusan orang pada Januari 2025. Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten mencatat sebanyak 563 orang terinfeksi virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti dan harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Sebaran DBD terbanyak terjadi di Kabupaten Tangerang dengan 156 kasus, diikuti Kabupaten Lebak dengan 151 kasus, Kota Tangerang Selatan dengan 99 kasus, dan Kota Tangerang dengan 37 kasus. Sementara itu, Kota Cilegon, Kabupaten Serang, Kota Serang, dan Kabupaten Pandeglang juga tercatat mengalami jumlah kasus yang signifikan.
“Jika dibandingkan dengan Januari 2024, tidak ada kenaikan, malah justru mengalami penurunan,” ujar salah satu sumber di Dinkes Banten yang enggan disebutkan namanya, Senin, 17 Februari 2025.
Meski demikian, laporan Dinkes Banten mengungkapkan adanya satu pasien yang meninggal dunia akibat DBD, seorang warga Kota Serang. DBD, yang sering kali dianggap sepele, sebenarnya sangat berbahaya dan dapat berujung pada kematian jika tidak segera ditangani.
Gejala DBD muncul 4–10 hari setelah gigitan nyamuk Aedes aegypti dan bisa bervariasi dari ringan hingga berat. Gejala umumnya meliputi demam tinggi mendadak (39–41°C), nyeri otot dan sendi yang parah, sakit kepala berat, serta ruam kemerahan yang muncul pada hari ke-3 atau ke-4. Pasien juga dapat mengalami nyeri di belakang mata, mual, muntah, serta kelelahan dan lemas.
“Jika mengalami gejala-gejala tersebut, pasien diminta segera mencari bantuan medis. Karena DBD bisa memburuk secara tiba-tiba, penting untuk memantau gejala dengan cermat dan cukup minum cairan untuk mencegah dehidrasi,” imbaunya.
Sementara itu, meskipun banyak yang mencari penjelasan, Kepala Dinkes Banten, Ati Pramudji, enggan memberikan komentar mengenai kasus DBD ini dan tidak merespon upaya konfirmasi yang dilakukan wartawan melalui telepon seluler.
Editor: Merwanda