TANGSEL, RADARBANTEN.CO.ID-Memasuki hari kedua diberlakukannya sistem satu arah atau one way di jalan tol Trans Jawa, arus lalu lintas di jalur one way terpantau lengang dan lancar.
Sejumlah kendaraan dapat memacu kdndarannya hingga 120 meter perjam di jalur one way. Kendaraan yang berada di jalur one way juga terlihat lebih sedikit dan tidak terlihat adanya pemberhentian akibat macet.
Untuk diketahui, one way diberlakukan di kilometer 459 sampai kilometer 419 jalan tol Trans Jawa. Kemacetan terjadi sebelum one way, tepatnya di jalan tol Semarang-Solo. Setelah melewati tol Semarang-Solo, kendaraan akan diarahkan mengambil jalur one way atau jalur biasa.
Kondisi tak biasa terjadi di jalur biasa. Pantauan di lapangan, volume kendaraan di jalur biasa masih tinggi. Terjadi kemacetan di sejumlah kilometer yang mengular sampai 100 meter. Kemacetan yang terhjadi disebabkan karena tingginya volume kendaraan.
PT Jasa Marga memprediksi puncak arus mudik dari Jawa menuju Jakarta terjadi pada H+5 lebaran atau pada 6 April 2025.
Jumlah kendaraan yang melinyas di jalan tol Trans Jawa diprediksi mencapai 168.529 kendaraan. Angka ini meningkat 3,95% dibandingkan dengan puncak arus balik tahun 2024.
Jasa Marga bersama Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri melalui diskresi kepolisian telah menyusun rekayasa lalu lintas menghadapi arus balik mudik.
Kendaraan dari arah Trans Jawa yang seharusnya keluar ke Gerbang Tol Cikampek Utama melalui Jalan Tol Cipali akan dialihkan melalui Ruas Tol Cisumdawu, Padaleunyi, Cipularang, dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan.
Kenudian, kendaraan yang terdampak pengalihan akan bertransaksi di Gerbang Tol Kalihurip Utama, Gerbang Tol Sadang, atau melanjutkan perjalanan melalui Jalan Tol Fungsional Jakarta-Cikampek II Selatan.
Reporter: Syaiful Adha
Editor: Aditya