SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Sebanyak 24 kasus kecelakaan terjadi di wilayah hukum Polda Banten saat Operasi Ketupat Maung 2025. Kasus kecelakaan tersebut menyebabkan empat korban meninggal dunia.
“Kasus kecelakaan saat Operasi Ketupat ada 24 kejadian dengan empat orang dunia,” kata Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Didik Hariyanto, Senin, 7 April 2025.
Selain korban jiwa, kecelakaan juga menyebabkan delapan korban luka berat dan 35 korban luka ringan.
Data ini mengalami penurunan yang signifikan jika dibandingkan Operasi Ketupat 2024.
“Mengalami penurunan 73 persen (kasus kecelakaan),” kata alumnus Akpol 1999 ini.
Kasus kecelakaan pada Operasi Ketupat 2024, terjadi 90 kasus dengan korban jiwa 39 orang, luka berat delapan orang, dan luka ringan 123 orang.
“Untuk kerugian materil juga turun dari Rp 245 juta lebih menjadi Rp 72,5 juta,” ujarnya.
Didik menjelaskan, terkait pelanggaran lalu lintas melalui Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE), tercatat ada 693 pengendara yang ditindak melalui tilang.
Jumlah ini mengalami kenaikan 836 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
“Untuk tilang tahun lalu ada 74 pengendara,” katanya.
Didik mengungkapkan, Operasi Ketupat Maung 2025 di wilayah hukum Polda Banten berlangsung hingga Selasa, 8 April 2025.
Waktu operasi ini lebih panjang dibandingkan wilayah lain karena Polda Banten terdapat penyeberangan Pelabuhan Merak.
Ia bersyukur, Operasi Ketupat Maung 2025 berjalan dengan aman dan lancar. Antrean panjang kendaraan yang sempat dikhawatirkan tidak begitu terjadi seperti tahun sebelumnya. Bahkan, arus mudik tahun ini lebih lancar sejak tahun 2000 lalu.
“Alhamdulillah, mudik tahun ini lancar. Menurut Ketua Komisi III DPR RI, mudik tahun ini terlancar sejak tahun 2000 lalu. Keberhasilan tentu merupakan berkat sinergitas Polda Banten dengan semua pihak,” tutur mantan Kapolres Bangkalan ini.
Editor: Agus Priwandono