SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Ikatan Alumni Madrasah Al-Khairiyah Karang Tengah (IKAMAH) mendukung rencana pembentukan Direktorat Jenderal (Dirjen) Pesantren di Kementerian Agama (Kemenag) RI.
IKAMAH menilai pembentukan Dirjen Pesantren merupakan langkah strategis untuk mengembangkan pendidikan keagamaan khususnya pesantren di Indonesia.
Sekadar diketahui, IKAMAH merupakan organisasi alumni dari madrasah Al-Khairiyah Karangtengah dan pesantren Nurul Qomar (saat ini Banu Al-Qomar) yang awalnya diasuh oleh KH Qomarudin dan Putranya KH Hasbullah Qomar di Lingkungan Karangtengah, Kelurahan Pabean, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon. Alumni madrasah ini sudah tersebar di berbagai wilayah dengan berbagai latar belakang profesi.
Koordinator Presidium IKAMAH, Dr Nurdin Sibaweh menyampaikan, pesantren merupakan lembaga pendidikan keagamaan yang kontribusi dan perannya bagi Indonesia sudah ada sejak era sebelum kemerdekaan Republik Indonesia. Bahkan sebelum era kemerdekaan, pesantren beserta para santri dan kiainya memiliki kontribusi nyata dalam perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia.
Lebih jauh lagi, pesantren tidak hanya berperan penting dalam pendidikan keagamaan, melainkan menjadi pemberi warna signifikan dalam pengembangan SDM bangsa Indonesia, termasuk di dalamnya penguatan karakter dan identitas kebangsaan Indonesia.
Merespon pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren Kementerian Agama RI yang diinisiasi dan dimotori oleh Wakil Menteri Agama, Dr KH R Muhammad Syafi’i, IKAMAH sebagai organisasi alumni dengan latar belakang utama sebagai santri, memandang hal tersebut sebagai langkah strategis dan mendesak serta suatu keharusan untuk ummat dan bangsa Indonesia.
“Melalui organisasi IKAMAH, dengan berbagai alumni yang tersebar di seluruh Indonesia dan juga luar negeri, Nurdin Sibaweh menegaskan mendukung penuh pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren Kementerian Agama RI dan akan memberikan masukan dan pemikiran untuk pembentukan Ditjen Pesantren tersebut,” kata Nurdin, Jumat 10 Oktober 2025.
Dalam pandangan Nurdin Sibaweh, pembentukan Ditjen Pesantren akan berdampak positif terhadap pengembangan seluruh pesantren di Indonesia, mulai dari akses, mutu, tata kelola, dan tentu saja outputnya.
“Ditjen Pesantren juga diharapkan dapat memperkuat identitas kepesantrenan, khususnya dalam konteks merawat kekhasan literatur pesantren yang merupakan kekayaan dan khazanah keagamaan yang tak ternilai. Demikian disampaikan Nurdin Sibaweh disela-sela rapat IKAMAH,” ujarnya.
Editor: Abdul Rozak











