SERANG,RADARBANTEN.CO.ID-Lomba Kampung Resik Lan Aman (LKRA) 2025 akan dilakukan penilaian di Bulan November 2025.
Setiap lingkungan yang menjadi peserta tengah tengah menata lingkungannya agar siap saat penilaian.
Salah satu lingkungan yang jadi peserta LKRA 2025 ialah Lingkungan RW 04, Lontar Baru, Kelurahan Lontar, Kota Serang.
Warga terlihat sudah menata lingkungannya mulai dari kebersihan, pengelolaan sampah, program ketahanan pangan, hingga inovasi.
Ketua RW 04, Asep Saepudin mengungkapkan, di lingkungan RW 04 ada sebanyak 3 RT yang akan mengikuti LKRA 2025.
Ia mengatakan, lokus utamanya ada di lingkungan RT 01, namun untuk 2 RT lainnya juga akan dilakukan penataan.
“Semua warga kompak, guyub, artinya ingin saling mensupport karena bagaimanapun juga masalah kebersihan ataupun semangat produktivitas ini tidak tergantung dari satu orang atau individu saja. Melainkan keterlibatan semua elemen,” katanya, Sabtu 11 Oktober 2025.
Ia mengatakan, jika pemuda dan ibu-ibu sangat antusias untuk menata lingkungannya agar kondisinya lebih baik dan terbebas dari persoalan sampah.
“Meskipun mereka banyak kesibukan, namun semangatnya luar biasa. Setiap sore pasti berkumpul,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, ibu-ibu di lingkungan Lontar Baru telah memiliki Kelompok Wanita Tani (KWT) yang mengelola lahan-lahan yang kurang produktif.
Selain itu, ibu-ibu juga menjalankan bank sampah sejak tahun 2014.
“Bank sampah di sini sudah menjadi pionir karena berdiri sejak tahun 2014 lalu. Artinya bank sampah di Lokntar Baru ini jadi cikal bakal dan percontohan bank sampah lainnya,” ujarnya.
Ia mengaku, ada sejumlah produk yang telah diciptakan dari aktifitas ibu-ibu di bank sampah maupun KWT.
Untuk di bank sampah, mereka menciptakan kerajinan alat-alat rumah tangga dari sampah kertas dan koran bekas.
Sementara untuk kelompok wanita tani, mereka juga membuat inovasi berupa minuman segar yang dibuat dari buah markisa dan bunga telang yang kaya akan manfaat untuk sesehatan.
“Kendalanya dari bahan baku, dan kesulitan untuk pemasarannya, semoga kedepan bisa dibantu oleh Pemkot Serang,” ujarnya.
Pihaknya mengaku, jika masyarakat di Lontar Baru sudah terbiasa untuk memilah sampahnya sejak dari rumah.
Namun untuk sampah-sampah residu yang tidak memiliki nilai ekonomis masih belum tertangani.
Untuk itu, pihaknya kini tengah membuat mesin pembakar sampah yang minim asap sehingga nantinya sampah-sampah yang tidak bernilai ekonomis juga bisa tertangani.
“Sampah sebagian dibuang ke Cilowong. Tetapi dengan dengan adanya momentum RKLA ini kami membuat beberapa inovasi. Yang tadi sampah organik kita olah menjadi sesuatu yang punya nilai positif yakni kompos dan pupuk hingga biogas. Yang anorganik yang punya nilai jual kita langsung jual. Tapi kalau yang anorganik yang selama ini belum kita tangani atau residu kita akan coba musnahkan dengan alat yang kita buat,” pungkasnya.
Reporter: Ahmad Rizal Ramdhani
Editor: Agung S Pambudi











