PANDEGLANG, RADATBANTEN.CO.ID – Kepala Desa Rancapinang, M Epan Sukma mengungkap kronologis viralnya video anak sekolah bertaruh nyawa saat menyebrangi aliran Sungai Surian, Kampung Cegog, Desa Rancapinang, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten di media sosial.
Videonya viral karena terlihat puluhan anak sekolah tingkat SD dan SMP harus bertaruh nyawa untuk dapat menyebrangi aliran sungai yang mengalir sangat deras.
Menurut Kades Rancapinang M Epan Sukma, pada l 22 Oktober 2025, saa itu dirinya sedang mengikuti diskusi di ruang Oproom Setda Pandeglang.
“Waktu itu ternyata di Desa Rancapinang tengah diguyur hujan deras. Terus banjir,” katanya kepada RADARBANTEN.CO.ID, melalui sambungan telepon selularnya, Jumat, 24 Oktober 2025.
Pada saat banjir, jembatan darurat hasil gotong-royong masyarakat terbawa hanyut. Jembatan darurat dibangun karena tengah dilaksanakan proyek pembangunan jembatan permanen.
“Nah kemarin pas kebetulan banjir hanyut, temasuk bekisting juga hanyut lumayan besar juga,” katanya.
Pada tanggal 22 Oktober 2025 itu, kebetulan pada saat anak-anak sekolah pulang.
“Ya akhirnya terpaksa harus menyebrangi aliran sungai karena terpaksa belum sempat dibuatkan jembatan darurat,” katanya
Dikarenakan belum sempat membuat jembatan darurat, sedangkan tidak mungkin juga anak-anak sekolah nunggu surut air sungai begitu.
“Akhirnya terpaksa menyebrang melewati sungai itu. Tapi sekarang pihak pembangunan jembatan dan masyarakat sudah membuat untuk akses melewati atas jembatan kalaupun banjir segala macam bisa lewat sana,” katanya.
Kades Epan mengungkapkan, kalau saat ini jembatan baru masih dalam tahap pengerjaan. Jembatan baru ini merupakan jembatan pengganti yang pada tahun lalu ambruk diterjang banjir.
“Jadi waktu dulu itu ada jembatan penghubung antara Kampung Cegog dan Kampung Aer Jeruk melintasi aliran Sungai Surian. Namun memang hanya bisa muat sepeda motor aja,” katanya.
Nah, Kades Epan menerangkan, jembatan lama itu diterjang banjir di bulan Oktober tahun 2024. Sekarang dibangun jembatan permanen yang baru.
“Karena tempatnya persis di situ maka jembatan lama yang kecil, akhirnya jembatan dibongkar. Nah sekarang sedang dibangun jembatan yang baru,” katanya.
Pagi tadi masyarakat mulai bergotong- royong bersama pihak pelaksana proyek membuat jembatan darurat untuk masyarakat melewati sungai itu.
“Jembatan baru Kampung Cegog, kalau sudah beres rampung bisa di lewati mobil. Kalau sebelumnya mobil lewat sungai,” katanya.
Kades Epan menegaskan, kalau aliran sungai dalam kondisi surut tidak banjir maka warga kalau menyebrang melintasi aliran sungai.
Seperti waktu siang tadi aliran sungai sedang surut warga menyebrang lewat aliran sungai.
“Sekalipun jembatan darurat sudah ada masyarakat tak melintasi jembatan darurat. Tapi lewat aliran sungai,” katanya.
Camat Cimanggu Encun Sunayah saat ini, sudah dibuatkan jembatan darurat.
“Jadi warga atau anak sekolah yang melintas tidak lagi lewat sungai. Sudah bisa lewat jembatan darurat,” katanya.
Reporter : Purnama Irawan
Editor: Agung S Pambudi











