SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Pembangunan SDN Inpres Cikeusal yang terdampak akibat pembangunan tol Serang-Pandeglang tidak dapat direalisasikan di tahun ini.
Pasalnya, proses pembebasan lahan untuk lahan yang akan jadi lokasi pembangunan gedung SDN Inpres Cikeusal Samapi saat ini belum rampung dan masih menunggu proses pembayaran.
Diketahui, SDN Inpres Cikeusal merupakan satu dari empat SD yang terdampak akibat pembangunan tol Serang-Panimbang di Kabupaten Serang.
Meskipun sudah dijandikan akan direlokasi sejak tahun 2019 silam, namun hingga saat ini proses relokasi belum bisa direalisasikan. Bahkan SDN Inpres Cikeusal menjadi satu-satunya sekolah di Kabupaten Serang yang belum direlokasi.
Kepala Bidang Pembinaan SD pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Serang, Janjusi mengatakan, pembangunan gedung SDN Inpres Cikeusal belum bisa dilaksanakan karena masih terkendala oleh proses pembebasan lahan.
Ia mengatakan, proses pembebasan lahan saat ini masih menunggu proses pembayaran dari dari Elman ke PPK tol.
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat lahannya sudah bisa dibayar sehingga segera bisa dibangun untuk SDN Inpres Cikeusal,” katanya, Kamis 13 November 2025.
Ia mengatakan, salah satu kendala utama dalam pelaksanaan pembangunan SDN Inpres Cikeusal ialah karena lokasi lahan yang selalu berpindah-pindah. Ia mengatakan, sejak 2019 lalu, sudah ada sebanyak 3 lokasi yang diusulkan.
“Kendalanya teknis saja, di situ lahan sudah 3 kali pindah, dan ini karena ada dokumen yang harus dipenuhi, dipersiapkan maka membuat prosesnya aga lama,” ujarnya.
Ia mengaku berdasarkan laporan terakhir, jika seluruh dokumennya sudah terpenuhi dan sudah final, saat ini tinggal menunggu proses pembayaran untuk lahan.
“Pihak kita lahan sudah kita siapkan, dari sisi lain-lain sudah kita bentuk untuk mempercepat proses pembangunan, kendalanya ada di tekhnis dari pihak PPK, berdampak pada proses pembebasan lahan sehingga berdampak,” ujarnya.
Ia mengaku, menargetkan pembangunan SDN Inpres Cikeusal bisa dilakukan di tahun ini, namun dengan kondisi saat ini menurutnya tidak mungkin pembangunan bisa direalisasikan tahun ini.
“Sampai saat ini pun sampai dengan hari ini pembayaran lahan itu belum belum dilakukan. Paling kita punya target terdekatnya mudah-mudahan tahun ajaran baru SD Inpres Cikeusal bisa ditempati untuk kegiatan KBM,” ujarnya.
Ia berharap agar proses pembayaran bisa dilakukan di tahun ini sehingga di tahun depan pembangunan bisa direalisasikan. “Pembangunan membutuhkan waktu paling lama empat bulan,” pungkasnya.
Editor Daru Pamungkas











