KABUPATEN TANGERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Tim dosen dan mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara (UMN) dan Universitas Siber Indonesia (USI) berhasil melaksanakan program Pemberdayaan Desa Binaan (PDB) melalui pengembangan inovasi teknologi Green House dan Akuaponik berbasis Internet of Things (IoT) serta energi surya di Desa Bojong Renged, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang.
Program tersebut didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi melalui Hibah Pengabdian kepada Masyarakat Multitahun skema Pemberdayaan Desa Binaan (PDB) Tahun Anggaran 2025 dengan Nomor Kontrak Turunan: 1637/LL3/DT.06.01/2025 dan 4504/HIBAHPDB-RIS/IX/2025.
Kegiatan ini melibatkan kelompok tani dan kelompok perikanan Waru Brilliant sebagai mitra, dengan fokus pada peningkatan produktivitas serta efisiensi sistem pertanian dan perikanan melalui pemanfaatan teknologi ramah lingkungan.
Ketua tim pelaksana, Fahmy Rinanda Saputri, mengatakan bahwa pada tahap terbaru tim telah memasang sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang menjadi sumber energi utama di area akuaponik. Selain itu, proses penyemaian tanaman juga telah dilakukan di sekitar Green House.
Kolam ikan yang awalnya hanya digunakan untuk budidaya ikan kini telah dimodifikasi menjadi sistem akuaponik terpadu dengan penambahan rangka baja dan rak tanam di atas permukaan kolam.
“Alhamdulillah, saat ini sudah mulai ditanami berbagai jenis sayuran, dan seluruh sistemnya mendapatkan pasokan listrik dari PLTS,” ujar Fahmy Rinanda, Rabu, 12 November 2025.
Fahmy menjelaskan, lahan yang sebelumnya berupa ladang terbuka kini telah dilengkapi dengan struktur rangka baja yang membentuk green house berfungsi penuh. Struktur ini mampu melindungi tanaman dari cuaca ekstrem serta memungkinkan pengaturan lingkungan tumbuh yang lebih optimal.
Ia menegaskan bahwa penerapan teknologi tersebut bertujuan menciptakan model pertanian dan perikanan berkelanjutan yang hemat energi, efisien dalam penggunaan air, serta mudah diadaptasi oleh masyarakat pedesaan.
“Dengan program ini, kami ingin menghadirkan solusi nyata bagi petani dan pembudidaya ikan di Desa Bojong Renged agar mereka bisa mengelola sumber daya alam secara lebih produktif dengan bantuan teknologi yang mudah dioperasikan,” ungkapnya.
Selain itu, Fahmy menambahkan bahwa sistem green house yang dibangun menggunakan rangka baja ringan dan plastik UV bertujuan mengatur intensitas cahaya serta suhu lingkungan.
Sementara sistem akuaponik memanfaatkan air kolam ikan sebagai sumber nutrisi tanaman. Semua proses mulai dari pengairan hingga pemantauan kondisi lingkungan tanaman telah terintegrasi dalam platform IoT yang dapat dipantau secara real-time.
Lebih lanjut, Fahmy menuturkan bahwa selain memberikan manfaat ekologis, proyek ini juga menghadirkan dampak sosial-ekonomi bagi warga Desa Bojong Renged.
Warga dilibatkan secara langsung dalam pelatihan instalasi, pengoperasian, dan perawatan sistem, sehingga meningkatkan kapasitas pengetahuan dan keterampilan mereka di bidang pertanian modern dan energi terbarukan.
“Kami berharap hasil kegiatan ini bisa menjadi contoh penerapan teknologi tepat guna yang dapat direplikasi di desa lain. Karena sinergi antara inovasi kampus dan kebutuhan masyarakat menjadi kunci utama dalam pembangunan desa berkelanjutan,” tutup Fahmy Rinanda.











