PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pandeglang dari sektor sarang burung walet tercatat masih minim. Kontribusinya bahkan menjadi yang paling kecil dibanding sektor lainnya.
Kepala Bidang Penagihan dan Pengendalian Bapenda Pandeglang, Yunisa, mengatakan rendahnya capaian PAD tersebut disebabkan belum optimalnya pendataan di lapangan.
“Yang paling kecil itu PAD sarang burung walet, karena potensi sarang burung walet ini belum kita data ulang,” kata Yunisa, Senin 24 November 2025.
Ia menjelaskan, ada kemungkinan potensi di sektor tersebut memang kecil. Namun tak menutup kemungkinan potensi itu ada, hanya saja banyak pemilik bangunan sarang burung walet yang tidak berdomisili di Pandeglang.
“Jadi mereka hanya ninggalin bangunan saja. Saat panen kita tidak tahu kapan, lalu mereka tinggalin lagi,” ujarnya.
Untuk menggenjot PAD pada 2026, Bapenda berencana melakukan monitoring ulang terhadap seluruh potensi sarang burung walet di Pandeglang.
“Mungkin tahun depan kita akan monitoring lagi untuk sarang burung walet. Potensinya di Pandeglang ini ada atau tidak. Karena targetnya paling rendah Rp10 juta, kita harus putar-putar ke lapangan,” jelasnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data yang diterima, realisasi PAD dari sektor sarang burung walet tercatat berada di kisaran Rp9.272.000.
Yunisa menegaskan pihaknya akan terus berupaya meningkatkan PAD dari sektor tersebut.
“Kita upayakan PAD sarang burung walet bisa alami peningkatan,” pungkasnya.
Editor Daru Pamungkas











