SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Rumah milik penyandang tunanetra, Arkiman (72), di Kampung Pabuaran Cengkok, Desa Cimaung, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, hangus terbakar hingga rata dengan tanah pada Jumat kemarin. Kebakaran diduga dipicu oleh obat nyamuk bakar.
Kapolsek Cikeusal, Iptu Hairus Saleh, mengatakan pihaknya langsung mendatangi lokasi setelah menerima laporan masyarakat. Saat tiba di lokasi, kondisi rumah semi permanen tersebut sudah rata dengan tanah.
Meski api telah padam, polisi tetap melakukan pengecekan menyeluruh untuk memastikan tidak ada titik api yang tersisa dan berpotensi memicu kebakaran ulang.
Dalam kesempatan itu, Kapolsek membantu mengevakuasi Arkiman—yang hidup seorang diri—ke rumah tetangga. Langkah ini dilakukan agar korban mendapatkan tempat yang aman serta perhatian warga setelah kehilangan rumahnya.
Selain evakuasi, Polsek Cikeusal juga memberikan bantuan sembako sebagai bentuk kepedulian terhadap warga terdampak musibah. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan kebutuhan korban sementara waktu.
Hairus menjelaskan, dari hasil penyelidikan awal, kebakaran terjadi akibat obat nyamuk bakar yang dibiarkan menyala saat pemilik rumah tidur.
“Arkiman diketahui memiliki kebiasaan menyalakan obat nyamuk sebelum tidur dan membiarkannya hingga pagi hari,” ujarnya.
Karena memiliki keterbatasan penglihatan sejak 2007, korban tidak menyadari saat bara obat nyamuk menyambar kasur berbahan kapas.
“Material kasur yang mudah terbakar membuat api cepat membesar dan melalap seluruh bangunan,” kata Kapolsek.
Kobaran api baru diketahui warga saat asap tebal keluar dari rumah korban. Warga kemudian bergotong royong memadamkan api dengan alat seadanya dan mengevakuasi Arkiman. Beruntung, tidak ada korban jiwa.
“Api berhasil dipadamkan sepenuhnya, namun rumah Arkiman tidak dapat diselamatkan dan seluruh isinya ikut hangus. Kerugian diperkirakan mencapai Rp20 juta,” katanya.
Kapolsek mengimbau warga agar lebih berhati-hati menggunakan obat nyamuk bakar atau sumber api lainnya.
“Pastikan semua sumber api dimatikan sebelum tidur. Kebiasaan kecil dapat berdampak besar jika tidak diperhatikan,” tegasnya.
Ia menambahkan, pihaknya bersama unsur muspika telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Baznas Kabupaten Serang agar Arkiman segera mendapat bantuan perbaikan rumah.
“Pergelaran cepat ini adalah komitmen kami untuk melayani masyarakat. Kami berupaya hadir secepat mungkin dan memberikan bantuan yang diperlukan,” ujar Hairus.***











