SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko meninjau lahan jagung juara nasional seluas 22 hektare di Kampung Kabayan, Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Kamis 4 Desember 2025. Lahan yang dikelola Kelompok Tani Harapan—binaan Polres Serang—itu kini memasuki fase pertumbuhan optimal untuk masa tanam Kuartal IV, yang dimulai awal Oktober 2025.
Peninjauan tersebut dilakukan sebagai bentuk dukungan kepolisian terhadap peningkatan produktivitas pertanian dan pemanfaatan lahan tidur di wilayah Kabupaten Serang.
“Panen jagung diperkirakan berlangsung pertengahan Januari 2026, dan kami menargetkan hasil pipilan tidak kurang dari 150 ton,” ujar Kapolres dalam siaran pers yang diterima Jumat 5 Desember 2025.
Kapolres menegaskan, swasembada pangan tidak mungkin tercapai jika lahan-lahan tidur dibiarkan tidak produktif. Karena itu, ia menginstruksikan seluruh jajaran, terutama polsek, untuk aktif mencari dan mengoptimalkan lahan yang belum dimanfaatkan masyarakat.
“Dari sekitar 400 hektare lahan jagung di wilayah Polres Serang, sekitar 60 persen merupakan lahan tidur yang kini menjadi produktif,” katanya.
Ia memastikan sejauh ini tidak ada kendala berarti dalam memperoleh izin pemanfaatan lahan dari pemilik. Menurutnya, kunci keberhasilan terletak pada kepercayaan dan integritas dalam setiap proses.
“Nggak ada kendala. Mereka setuju dan langsung. Yang penting menjaga integritas kita agar dipercaya—itu yang sebenarnya paling susah,” ungkap Kapolres.
Polres Serang juga menyediakan berbagai kebutuhan pertanian, mulai dari bibit hingga pupuk organik, agar petani dapat bekerja secara optimal. “Kita sediakan semuanya. Bahkan pupuk organik juga kita buat,” tambahnya.
Ketua Poktan Tani Harapan, Adi Sumadi, menyampaikan bahwa keberhasilan pemanfaatan lahan 22 hektare ini tidak lepas dari pendampingan Kapolres sejak tahun lalu. Pendampingan tersebut mengantarkan kelompoknya meraih predikat juara nasional.
Adi memperkirakan panen mendatang mencapai 150 ton, disusul rencana perluasan areal tanam (PAT) seluas 6 hektare untuk memperkuat produksi musim berikutnya. “Bahkan dibuatkan sambungan air dari PAM ke ladang karena tidak ada sumur,” ujarnya.***
Editor : Krisna Widi Aria











