PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) Kabupaten Pandeglang memastikan stok bahan pangan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) berada dalam kondisi aman. Meski demikian, pemantauan menunjukkan beberapa komoditas mengalami kenaikan harga.
Pemantauan harian DKUPP dilakukan di enam pasar besar, yaitu Pasar Pandeglang, Menes, Labuan, Cibaliung, Panimbang, dan Picung. Dari laporan tersebut, harga beras medium tercatat stabil di Rp15.000/kg.
Gula pasir curah tetap Rp18.000/kg, minyak goreng Minyak Kita Rp17.000/liter, dan minyak goreng kemasan premium bertahan di Rp22.000/liter.
Sementara itu, telur ayam ras mengalami kenaikan dari Rp29.000–Rp30.000/kg menjadi Rp31.000/kg. Harga daging ayam ras juga naik Rp2.000–Rp3.000 dan kini berada di kisaran Rp38.000/kg.
Untuk komoditas hortikultura, cabai merah keriting sempat menyentuh Rp60.000/kg sebelum kembali stabil. Cabai rawit merah, hijau, dan jenis lainnya berada pada kisaran Rp30.000–Rp50.000/kg.
Harga daging sapi segar tetap Rp130.000/kg, tetelan Rp55.000/kg, dan daging kerbau Rp160.000/kg.
Ikan segar seperti kembung, bandeng, dan tongkol juga stabil di kisaran Rp30.000–Rp40.000/kg.
Bawang merah Rp36.000/kg, bawang putih Rp35.000/kg, sedangkan bawang bombay turun kembali ke Rp38.000/kg setelah sebelumnya mencapai Rp50.000/kg.
DKUPP Pastikan Stok Aman, Kenaikan Harga Masih Terkendali
Kepala Bidang Perdagangan DKUPP Pandeglang, Al Anshar Nur atau Arlan, menegaskan bahwa stok pangan daerah dipastikan aman berdasarkan hasil pemantauan tim khusus pengendalian inflasi daerah.
“Keadaan stok pangan aman. Tapi memang ada beberapa komoditas yang sedikit mengalami kenaikan,” kata Arlan, Rabu 10 Desember 2025.
Menurutnya, kenaikan harga masih dalam batas wajar, berkisar Rp2.000–Rp3.000 dari harga normal.
“Alhamdulillah, sampai hari ini tidak terjadi kelangkaan pasokan bahan pokok,” tegasnya.
Pantauan Intensif & Antisipasi Penimbunan Jelang Nataru
DKUPP membentuk Tim Pemantau Harga dan Bahan Pokok Penting yang bertugas memantau harga sekaligus mengecek ketersediaan pasokan di enam pasar besar.
“Tugas tim ini melakukan pemantauan dan mengecek stok di titik pasar harian,” ujar Arlan.
Untuk mengantisipasi potensi penimbunan barang menjelang Nataru, DKUPP bekerja sama dengan Satgas Pangan.
“Kalau nanti ada indikasi penimbunan, Satgas Pangan biasanya turun melakukan sidak,” tambahnya.
Operasi Pasar Dinilai Belum Menjadi Solusi Jangka Panjang
Arlan menjelaskan bahwa operasi pasar tetap dilakukan, namun sifatnya hanya strategi jangka pendek.
“Operasi pasar ini strategi jangka pendek yang belum tentu bisa terus menjaga kestabilan harga,” katanya.
Data pemantauan harga dan pasokan kemudian diteruskan ke Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk merumuskan kebijakan yang lebih komprehensif dan berkelanjutan.
Gudang Wing Pagelaran Siap Bantu Stabilitas Pasokan di 2026
DKUPP juga menantikan beroperasinya gudang wing di Desa Pagelaran, Kecamatan Pagelaran, yang ditargetkan mulai aktif pada Januari 2026.
“Dengan adanya gudang ini, kami berharap bisa menjaga pasokan komoditas barang,” tutup Arlan.**
Editor : Krisna Widi Aria











