SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Hingga Desember 2025, baru 150 Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di Provinsi Banten yang telah beroperasi. Jumlah tersebut masih jauh dari total keseluruhan Kopdes Merah Putih yang telah dibentuk di wilayah Banten.
Asisten Daerah (Asda) II Pemprov Banten Budi Santoso mengatakan, koperasi desa baru bisa beroperasi setelah memiliki bangunan atau gerai fisik sebagai pusat kegiatan usaha.
“Yang sudah operasional sekitar 150 Kopdes. Itu pun masih menggunakan bangunan sementara milik desa, kelurahan, atau bangunan milik masyarakat dan pengurus koperasi,” ujar Budi, Selasa (16/12/2025).
Ia menjelaskan, saat ini pemerintah pusat tengah mempercepat pembangunan gedung Kopdes Merah Putih secara nasional. Pembangunan fisik tersebut dilaksanakan oleh PT Agrinas Pangan Nusantara sebagai BUMN pelaksana proyek pembangunan 80 ribu gedung Kopdes di seluruh Indonesia.
Setiap gedung Kopdes diperkirakan menelan anggaran sekitar Rp1,6 miliar, yang dibiayai melalui skema kredit korporasi Bank Himbara. Secara nasional, sebanyak 30.378 titik gedung Kopdes ditargetkan dibangun pada tahun ini.
Untuk Provinsi Banten sendiri, terdapat 1.116 titik gedung Kopdes yang direncanakan akan dibangun. Hingga Desember 2025, progres pembangunan telah dimulai di 108 titik, atau sekitar 16,8 persen.
“150 Kopdes yang sudah beroperasi itu berada di luar rencana pembangunan gedung yang saat ini sedang dikerjakan oleh Agrinas dan TNI,” jelas Budi.
Terkait masih banyaknya Kopdes Merah Putih yang belum beroperasi meskipun telah dilaunching oleh Presiden Prabowo Subianto beberapa waktu lalu, Budi menegaskan bahwa operasional koperasi memang belum bisa berjalan tanpa dukungan sarana fisik dan modal usaha.
“Tahap awal kan pembentukan kelembagaan dulu. Setelah itu baru operasional koperasi dan pembangunan gedungnya. Memang belum semua Kopdes mendapatkan modal operasional,” katanya.
Saat ini, Pemprov Banten juga masih melakukan pendataan lanjutan untuk memastikan jumlah Kopdes Merah Putih yang telah beroperasi secara aktif di seluruh wilayah Banten.***
Editor : Krisna Widi Aria











