SERANG – Siswa dan guru MTs Yayasan Pendidikan Islam (YPI)
Al-Husen, Kecamatan Tunjungteja, Kabupaten Serang masih was-was. Mereka harus
mengungsikan siswa yang melajsanakan ujian akhir madrasah (UAM) kelas IX atau
kelas tiga yang berlangsung hari ini.
Ujian dilaksanakan di lokal kelas yang tidak ambruk namun
sangat memprihatinkan. Ada empat kelas yang reyot. Satu kelas yakni kelas VII ambruk
pada Jumat (7/3/2014) siang. Tiga kelas yang tersisa yakni kelas VIII A, VIII B
dan kelas IX. Pada saat ambruk, guru menyarankan siswa untuk pindah kelas
menggunakan bangunan SMA yang tidak terpakai. “Ada SMA yang masih satu
yayasan. Satu ruang kosong kami gunakan. Takut siswa ketimpa,” kata Kepala
MTs Al-Husen Endang Mubarok kepada radarbanten.com, Senin (10/3/2014) melalui
telpon seluler pagi ini.
“Siswa yang menikuti UAM kami alihkan ke kelas yang
tidak ambruk, tapi kelas sudah memprihatinkan. Ada kelas yang kami sangga
atapnya menggunakan bambu,” ungkapnya.
Endang mengatakan, sejak sekolahnya ambruk belum ada dari
pihak pemerintah yang datang untuk melakukan kunjungan atau memberikan bantuan.
“Saya sudah hubungi Kemenag Kabupaten Serang, dari sana hanya menyarankan
membuat proposal yang ditujukan untuk Kemenag RI dengan alasan bahwa Kemenag
Kabupaten Serang tidak ada dana untuk rehabilitasi,” jelasnya.
Hingga berita ini diturunkan siswa kelas IX (sembilan) masih
melaksanakan Ujian Akhir Madrasah di dalam kelas yang memprihatinkan. (WAHYUDIN)