CILEGON – Pelabuhan Merak dinyatakan dalam status waspada sebagai dampak gempa bumi 8,2 Skala Richter di lepas pantai Chile, Amerika Selatan, 2 April 2014. Status ini merujuk dari Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan sekitar 115 lokasi di kabupaten/kota dari 19 provinsi di Indonesia akan berpotensi terjadi tsunami. Tinggi potensi tsunami 0-0,5 meter. Waktu kedatangan tsunami pada Kamis (3/4) pukul 05.11 WIB hingga 19.44 WIB. Status peringatan adalah waspada.
“Memang benar kita mendapat informasi untuk meningkatkan status waspada di Pelabuhan Merak pasca gempa bumi di Chile,” jelas Mario S Oetomo, Humas PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak saat dihubungi via telepon selular, Kamis (3/4/2014)
Setelah mendapatkan informasi tersebut, pihaknya langsung melakukan koordinasi kepada seluruh pemilik kapal dan perusahaan pelayaran yang ada di Pelabuhan Merak untuk meningkatkan status kewaspadaan saat melakukan melintasi Selat Sunda. “Status tetap wasapada, meskipun informasinya hanya setengah meter,” jelasnya.
Berdasarkan informasi yang diterima ASDP dari BMKG, kondisi Kecepatan angin dan ketinggian gelombang di Selat Sunda dalam keadaan normal. Angin 5-10 knot dan gelombang 0.5 – 0.7 meter. Kondisi ini tidak memengaruhi operasinal kapal. “Sebanyak 23 kapal melayani penumpang,” katanya.
Sunaryo dari PT Dharma Lautan Utama (perusahaan pelayaran di Merak) saat dihubungi via telepon selular mengaku sudah mendapatkan informasi dari BMKG untuk lebih hati-hati dan waspada. “Begitu dapat laporan tersebut saya langsung memberitahukan kepada nahkoda yang sedang berlayar agar berhati-hati dan waspada. Saya tekankan selalu memperhatikan kondisi cuaca, baik angin maupun gelombang,” ungkapnya. (Sefrinal).