BEGITU banyak manfaat yang diberikan jika melakukan
aktivitas fisik. Tidak hanya orang yang dalam keadaan sehat, namun orang yang
mengidap penyakit tertentu juga disarankan untuk melakukan aktivitas fisik.
Pasien kanker payudara adalah salah satunya.
Wanita yang mengidap kanker payudara disarankan untuk
membiasakan diri melakukan aktivitas fisik. New National Institute for Health
and Care Excellence (NICE) menemukan bahwa aktivitas fisik yang dilakukan
wanita yang menderita kanker, tidak akan memperburuk kondisi tubuh mereka.
Malah dengan aktivitas fisik, kondisi kesehatan mereka akan semakin membaik.
Satu dari 5 orang yang mengidap kanker payudara akan
berisiko lymphoedema di lengan, tangan, jari, atau bahkan dada. Lymphoedema
adalah pembengkakan yang disebabkan oleh pembentukan kembali cairan getah
bening pada permukaan jaringan dalam tubuh. Pembengkakan ini dapat terjadi
setelah menjalani operasi pengangkatan kanker payudara atau terapi radiasi yang
merusak sistem kelenjar getah bening.
Menurut Prof. Mark Baker, direktur dari NICE, lymphoedema
adalah salah satu efek samping yang mungkin pasien kanker payudara dapatkan
setelah melakukan operasi ataupun radioterapi dalam penanganan kanker tersebut.
Kondisi ini dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama sehingga dapat
memberikan rasa sakit kepada para pasien.
Dan untuk mengatasi rasa sakit ini, Baker menyarankan pasien
kanker payudara untuk melakukan aktivitas fisik yang disebut dapat membantu
mereka jika harus hidup dengan lymphoedema. Bagaimana pun juga, lymphoedema
akan terus ada di dalam tubuh pasien kanker payudara dan berdampak pada
pergerakan tubuh.
“Lymphoedema tidak akan hilang sepenuhnya, namun tetap
bisa dikontrol. Itulah yang diperlukan (mengontrol). Dan dengan aktivitas
fisik, pasien dapat mengontrol lymphoedema,” kata perawat spesialis di
Breast Cancer Care, Amerika, Jackie Harris, seperti dilansir laman BBC News,
Kamis (1/5/2014).
“Dokter dan perawat harus mendiskusikan manfaat
aktivitas fisik ini kepada pasien. Supaya pasien bisa tahu bahwa aktivitas
fisik dapat bermanfaat besar bagi hidup mereka,” kata Baker lebih lanjut.
Adapun aktivitas fisik yang dimaksud dalam hal ini adalah
akitivitas fisik sederhana namun dilakukan secara rutin. Cukup dengan melakukan
pergerakan sederhana di setiap harinya, maka aktivitas fisik dapat mengurangi
risiko berbahaya yang ditimbulkan dari lymphoedema.
“Yang penting itu rutin dilakukan. Jika ingin melakukan
aktivitas fisik tambahan juga tidak apa-apa, karena juga akan bermanfaat.
Misalnya untuk mengatasi pembengkakan pada lengan yang dapat menganggu
pergerakan tubuh,” pungkas Harris.(fny/jpnn)