SERANG – Perjalanan hidup seseorang seringkali dapat menggetarkan orang lain. Keluar dari masa-masa sulit, saat penghargaan atas kerja keras, semua menjadi seperti ornamen yang mewarnai perjalanan hidup. Semua itu menjadi narasi yang menginspirasi.
Demikian kesan kuat saat bertandang di Gol A Gong Library. Benda-benda butut seperti mesin tik, ransel tua, medali usang, dan tentu saja buku-buku, segala benda ‘rongsokan’ menjadi narasi tentang keras kepala si empunya. Semua itu menjadi benda-benda yang memenuhi Gol A Gong Library, Rumah Dunia, Kampung Ciloang, Kota Serang.
“Saya terinspirasi ketika melakukan perjalanan ke Padang. Ternyata tidak semua orang tidak hanya ingin piknik ke gunung dan tempat lainnya. Di sana ada wisata literasi, ada museum Bung Hatta, AA Navis, dapat menelusuri jejak karya dan menumbuhkan semangat,” jelas Gol A Gong kepada wartawan sebelum berangkat untuk Ekspedisi Indocina yang akan ditempuhnya, Sabtu (10/5).
Melalui Gol A Gong Library, ia berharap generasi muda dapat mengenal jejak perjalanan dan proses kreatif secara lebih dekat. “Saya berharap pengalaman yang saya miliki dapat memacu anak-anak muda untuk berkarya,” ungkap penulis lebih dari empat puluh novel ini.
Jika selama ini pertemuan dengan Gol A Gong hanya sebatas melalui karya-karya novel yang ia tulis, dengan berkunjung ke Gol A Gong Labrary pembaca akan lebih dekat menangkap sosok dan spirit kepenulisannya.
“Kita bisa mengenali semangatnya dengan lebih dekat,” ungkap Hilman, penulis novel remaja Lupus dalam sebuah artikelnya di salah satu media massa di Banten.
Tias Tatanka, istri Gol A Gong rupanya yang paling menangkap kegelisahan suaminya. Gol A Gong khawatir dengan keberadaan Gol A Gong Library ini, dia dianggap sombong. “Mas Gong selalu meminta pendapat teman-temannya. Mereka malah mendukung karena akan menumbuhkan semangat orang lain,” paparnya.
Tias juga berharap, local genuine di Banten yang lain dapat muncul. “Di Banten banyak sekali local genuine,” katanya.
Gol A Gong Library terbuka untuk umum. Pengunjung dapat berkunjung untuk lebih mengenal dan merasakan semangat seorang Gol A Gong menaklukan batas-batas yang membuat generasi muda cenderung dimanjakan keadaan.(WAHYUDIN)***