CILEGON – Setelah dua jam lebih melakukan unjuk, rasa belasan warga dua Kampung Kelempar dan Tegal Bunder, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, yang menuntut pencemaran lingkungan dan sengketa lahan yang belum diselesaikan PT Indofero, ahirnya mendirikan tenda di pintu gerbang kantor Pemkot Cilegon. Aksi mendirikan tenda ini sebagai bentuk kekecewaan warga terhadap Pemkot Cilegon yang tidak kunjung menanggapi aspirasi mereka.
“Kita dirikan bentuk protes kita karena tidak ditanggapi Walikota Cilegon. Kita tidak akan bongkar tenda ini sampai Walikota menerima kita dan mendengarkan aspirasi kita,” ujar Maryeni, salah seorang warga yang ikut unjuk rasa.
Meskipun dirinya perempuan, bersama warga lainya tidak gentar membela hak-hak warga Kelempar dan Tegal Bunder.”Keberadaan PT Indofero sangat resah, baik dari polusi udara maupun lahan yang saat ini masih belum tuntas. Anak-anak kami pada sesak napas semua,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Hidayat yang juga ikut demo, bersama warga dua kampung akan terus bertahan melakukan unjuk rasa di depan Pemkot Cilegon hingga ada keputusan yang tegas dari Walikota Cilegon.
“Kami akan terus bertahan sampai ada hasil keputusan yang tegas. kapan perlu kami menginap disini,” katanya.
Hingga saat ini belum ada tanda-tanda pejabat Pemkot Cilegon akan menemui para pendemo tersebut. (Sefrinal)