SERANG – Sebanyak 17 orang Warga Negara Indonesia pendukung faham Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) sudah dinyatakan berangkat ke Suriah untuk bergabung dalam medan tempur. Di sana, para pendukung ISIS disediakan dua perkampungan khusus untuk para pendatang yang menggabungkan diri dengan para relawan lain.
“17 orang sudah berangkat ke Suriah termasuk anak-anak dan wanita. Konon ada dua perkmapungan khusus untuk masyarakat luas di sana,” terang Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Banten Ajak Muslim kepada wartawan Senin (11/8/2014).
Ajak mengakui bahwa memang ada sebagian masyarakat Indonesia yang berafiliasi ke ISIS. “Kita sudah dapat surat edaran Kemendagri agar pemerintah daerah mengantisipasi menyebarnya ide gerakan ISIS ini. Bukan Islamnya yang dilarang, tapi gerakkan yang ditonjolkannya seperti radikalisme yang bisa memecah NKRI dan bertolak belakang dengan Pancasila,” jelasnya.
Ia mengatakan bahwa pihaknya bersama instansi terkait sudah melakukan rapat yang melahirkan poin-poin penting terkait ISIS. “Di Banten (ISIS-red) belum ada secara jelas, cuma akar ideologis yang perlu diwaspadai,” ujarnya.
Rencananya, hari ini, kata Ajak, akan digelar ikrar bersama menolak perkembangan ISIS dan radikalisme di Banten. Garda terdepan dalam deklarasi ini yakni Majelis Ulama Indonesia Banten, Rektor IAIN SMH Banten, dan Ormas Islam se-Banten seperti NU, Muhammadiyah, HMI, PMII dan sebagainya. “Deklarasi menyesuaikan agenda Plt Gubernur Banten, supaya beliau (Rano Karno-red) juga bisa menghadiri,” pungkasnya. (Wahyudin)