SERANG – Walikota Serang Tb Haerul Jaman menilai, kemacetan yang terjadi setiap hari di Kota Serang merupakan sebuah tuntutan bagi Kota Serang sebagai ibu kota Provinsi Banten.
“Kemacetan yang terjadi di Serang adalah konsekwensi kita sebagai ibu kota Provinsi Banten. Dan otomatis dalam segi perkembangan semakin cepat,” ungkap Jaman usai menghadiri rapat paripurna istimewa HUT ke 7 Kota Serang di gedung DPRD Kota Serang, Minggu (10/8/2014).
Jaman menjelaskan, keberadaan infrastruktur jalan di Kota Serang menjadi tiga kategori tanggungjawab yaitu Pemkot Serang, Pemprov Banten dan pemerintah pusat. “Kita sudah merencanakan, memetakan untuk menanggulangi kemacetan di antaranya dengan memperlebar jalan-jalan alternatif,” kata Jaman.
Untuk melakukan penyesuaian pembangunan yang anggarannya dialokasikan tiap tahun untuk pelebaran jalan, tentunya tidak mampu sekaligus menyelesaikan. Semuanya pihaknya melakukan rekayasa lalu lintas dengan mengoptimalkan jalan-jalan alternatif.
Pantauan radarbanten.com, pintu masuk menuju Kota Serang yang mengalami kemacetan yaitu Terminal Pakupatan, Kebon Jahe, Cipocok Jaya, Kepandean dan Legok. Selain di jalur utama menuju Kota Serang, kemacetan juga terjadi di tengah kota yaitu Jalan Bhayangkara, Sempu, Depan Mall Ramayana, Jalan Diponegoro, Ciceri, Kaujon, Ciracas dan Warung Pojok. (Fauzan Dardiri)