Sekali rocker tetap rocker. Meski dalam suasana resmi resepsi dengan memakai baju pengantin, tidak menghalangi Chua Kotak memainkan basnya.
Bassis grup band Kotak Swasti Sabdastantri (26) alias Chua Sabtu (13/9/2014) mengadakan resepsi pernikahannya dengan Firmansyah Mahidin Putra (27) di Aula Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta Pusat. Sebelumnya, pasangan tersebut melangsungkan akad nikah serta resepsi di kampung halaman Chua di Salatiga, Jawa Tengah, pada Minggu (7/9/2014). Sabtu adalah resepsi kedua.
Kalau di Salatiga menggunakan adat Jawa, Sabtu kemarin mereka menggunakan adat Betawi. Satu per satu rangkaian adat Betawi ditampilkan. Mulai dari seserahan berupa roti buaya hingga pelaminan pun bergaya Betawi lengkap dengan ondel-ondel. Busana pengantin yang dikenakan Chua dan Firman juga sangat Betawi dengan dominasi merah keemasan.
Bukan hanya itu, atraksi meminta izin untuk meminang berbalas pantun khas Betawi juga ditampilkan. Acara tersebut dilakukan sebelum mempelai laki-laki memasuki gedung resepsi. “Ade siang, ade malem. Ade bulan pasti ade matahari. Kalau bukan Chua yang di dalem, nggak bakal Bang Firman datang ke mari,” ujar salah seorang wakil keluarga Firman ketika membacakan pantun ke keluarga Chua di depan pintu masuk gedung.
Tantri dan Cella Kotak pun hadir dalam resepsi itu. Di tengah acara, Tantri nodong Chua untuk memainkan bas. Awalnya, Tantri menyanyi untuk sang pengantin. Salah satu lagu yang dibawakan adalah I Love You, single di album baru Kotak. Chua dan suaminya menikmati penampilan Tantri dari pelaminan. Tiba-tiba, calon istri Arda Naff itu memanggil Chua.
“Sini. Kapan lagi kan main bas begini. Sekali seumur hidup main bas sambil pakai baju pengantin gitu?” kata Tantri di panggung yang disediakan di lokasi resepsi. Chua yang merasa tertantang pun lantas menuruti Tantri. Meski sudah berdandan ayu dan feminin, Chua tetap Chua. Dia sama sekali tidak kehilangan aura nge-rock-nya saat bermain bas. Dia mengiringi Tantri yang menyanyikan lagu Terbang. Meski tusuk kondenya bergoyang-goyang karena terlalu asyik bermain bas, Chua tidak peduli.
Chua menyatakan, ide untuk menggunakan adat Betawi dalam resepsi pernikahan berasal dari dirinya dan suami. “Dibagi dua, akad di Salatiga kemarin kan pakai adat Jawa, sekarang gantian. Firman keluarganya dari Betawi. Jadi, resepsi sekarang pakai adat Betawi,” ungkap Chua kepada wartawan di sela resepsi pernikahannya kemarin.
Ketika ditanya soal perasaannya setelah menjalani akad nikah dan resepsi, dia menjawab, menikah itu ternyata melelahkan. “Nggak nyangka begini rasanya kawin, capek berdirinya. Kita berdua kenapa pakai cara adat, biar nggak lupa,” ucap Chua. (jpnn/RB)