SERANG – Komisi IV DPRD Kota Serang mendukung gagasan dan program LSM Banten Creative Community (BCC). LSM ini fokus pada bidang pemanfaatan bambu agar pembangunan kota ramah lingkungan dan dapat memberdayakan masyarakat.
“Menjadikan kota yang ramah lingkungan dan pemberdayaan masyarakat tentunya idaman semua daerah. Maka dari itu perlu kita dukung jika ada elemen, organisasi atau lembaga swadaya masyarakat yang hendak melakukan itu, seperti LSM BCC,” ungkap Firdaus Gozali, Ketua Komisi IV DPRD Kota Serang, usai menerima audiensi LSM BCC di ruang Paripuna DPRD Kota Serang, Senin (26/1/2015)
Firdaus mengatakan, dalam rangka pembangunan yang seimbang, pelestarian lingkungan dan ekonomi kreatif, dapat terwujud bila pembangunan kota dimulai dari kampung. “BCC ini mengedepankan dalam memanfaatkan pohon bambu yang bisa digunakan untuk apa saja,” katanya.
Presiden BCC Usep Mujani mengatakan, dalam program penanaman bambu mengalami kesulitan lahan. Ia meminta kepada Pemkot Serang untuk memfasilitasi. Sebagai timbal baliknya akan membagi pengetahuan kepada masyarakat akan manfaat dari pohon bambu. “Paradigma di masyarakat bambu simbol kemiskinan. Ini yang harus diubah,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, ada empat konsep yang ditawarkan BCC. Pertama, pengelolaan sampah dengan menyediakan tong sampah yang terbuat dari bambu. Kedua, pemanfaatan bambu menjadi prodak kreatif mulai dari hulu sampai hilir. Ketiga, membangun minapolitan di Pelabuhan Karangantu dengan membuat 13 zona untuk direvitalisasi. Keempat, program fun bike.
Wakil Walikota Serang Sulhi mengatakan, Pemkot Serang akan mensinergikan program LSM BCC dengan SKPD terkait. “Memang produk yang dibeberkan tadi banyak manfaatnya, salah satunya bisa untuk konservasi air ini akan kami masukan dalam program kegiatan. Untuk lahan, nanti akan kita bahas dan bisa menggunakan lahan publik,” jelasnya.
Pertemuan dihadiri Wakil Walikota Serang Sulhi, Asda II Komarudin, dan kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait, antara lain Dinas Tata Kota (DTK), Bappeda, Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Koperasi (Disdagperinkop), Dinas Pertanian dan Kelautan, dan Badan Lingkungan Hidup (BLH). (Advertorial)