SERANG – Tingginya harga dolar yang sekarang masih mencapai di atas Rp13 ribu membuat bisnis perjalanan umrah juga ikut lesu. Ini hampir dirasakan semua pemilik bisnis umrah. Lesunya ekonomi Indonesia memang dinilai berimbas pada semua sektor.
Saking lesunya bisnis ini, bisa turun hingga 50 persen dibandingkan tahun lalu. Seperti yang diungkapkan Oom Komariyah, pemilik O-umrah Tour and Travel. “Penurunan mulai terasa sejak April lalu dan bisa mencapai 50 persen,” katanya.
Ia menilai, pemicu turunnya minat masyarakat dalam melaksanakan umrah karena tingginya harga dolar. “Semua pembayaran akomodasi perjalanan umrah menggunakan dolar sehingga memberikan pengaruh,” nilainya.
Begitu pun Rahmaraya Tour and Travel yang juga mengalami penurunan, meskipun tidak terlalu signifikan. “Dolarnya masih tinggi sehingga banyak calon jamaah yang menunda keberangkatan,” kata Hasan, pemilik Rahmaraya Tour and Travel, Kamis (23/7/2015).
Sementara itu, manajemen Tour and Travel Cahaya Kaabah mengungkapkan bahwa jamaah yang melakukan perjalanan umrah masih tetap banyak, meskipun tidak sebanyak tahun lalu. “Animo masyarakat sepertinya masih normal, belum ada penurunan signifikan,” kata Koordinator Cahaya Kaabah Perwakilan Banten Uswatun.
Kata dia, masih stabilnya minat masyarakat dalam menjalankan umrah karena antrean haji reguler yang lama sehingga perjalanan umrah masih menjadi pilihan masyarakat yang ingin ibadah ke Tanah Suci. Selain itu, mungkin karena umrah adalah bisnis berkaitan dengan ibadah umat sehingga esensi ekonomi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap antusias masyarakat. “Apalagi, masyarakat yang meniatkan mewujudkan impian setiap muslim, yaitu bisa ke Tanah Suci,” katanya.
Masih tingginya animo masyarakat dalam menjalankan ibadah umrah juga diungkapkan Desy Puspasari, pemilik Tour and Travel Panca Mulia Jaya. Ia menilai, bisnis umrah di 2015 masih bagus prospeknya. Banyak calon jamaah yang memilih umrah dulu sebelum menunggu jadwal keberangkatan hajinya yang bisa lebih dari delapan tahun. “Agen-agen travel yang menawarkan jasa keberangkatan umrah juga semakin banyak, saling bersaing dalam pelayanan dan harga,” katanya. (RB/skn/dwi)