CILEGON – Kepala Camat Jombang Agus Ariyadi mengaku kaget banyak warganya yang masuk Gafatar. Ada sekitar 17 warga Jombang yang diketahui masuk dalam organisasi yang dinyatakan sesat tersebut.
Hal itu dikatakan Agus Ariyadi, Kepala Camat Jombang usai menggelar sosialisasi pencegahan pemahaman gerakan radikal dan aksi terorisme, di Gedung Camat Jombang, Jalan Kranggot No 150 Jombang Wetan, Kota Cilegon, Kamis kemarin.
Dalam acara ini juga ada dua anggota eks Gafatar yang diislamkan dan dinikahkan lagi. Mereka merupakan suami istri yaitu Yosep Nugroho dan Tuti Setyowati. “Dari 17 yang dipulangkan dari Kalimantan, baru tujuh orang yang pulang ke Jombang. Sisanya ada yang pindah ke Pandeglang dan yang lainya masih dalam pembinaan. Kami juga belum mengetahui data realnya berapa orang, tapi yang pasti mereka tercatat di Kecamatan Jombang. Tujuh orang ini merupakan dua keluarga,” ujar Agus.
Setelah mereka bertobat, lanjut Agus, mereka akan terus dipantau agar mereka dapat beraktivitas seperti warga lainya. Pihaknya juga sudah berkordinasi dengan tokoh-tokoh masyarakat agar warga sekitar juga dapat menerima kembali.” Keluarga eks Gafatar ini akan tinggal di rumahnya di Pendilan Kelurahan Panggung Rawi,” tuturnya.
Sementara Tuti Setyowati mengaku dirinya masuk Gafatar lantaran keinginan pribadi dan tidak ada kaitan dengan ajaran sesat. Pasalnya sejak ia pindah ke Kalimantan, Gafatar itu sudah bubar sejak Agustus 2015, sementara dirinya pindah pada Desember 2015. “Saya hanya diajarkan untuk bercocok tanam saja di sana, tidak ada kaitan dengan ajaran keagamaan karena Gafatar bukan organisasi agama,” paparnya pada media. (Ade)