SAKHIR – Ketangguhan bintang Mercedes, Nico Rosberg seolah belum tertandingi. Hingga seri kedua Formula 1 di Sirkuit Sakhir, Bahrain, Minggu (3/4/2016) malam, pembalap Jerman itu sudah mengantongi dua kemenangan Start dari posisi kedua (pole position-nya milik Lewis Hamilton). Dia menyodok ke depan sejak tikungan pertama, dan bertahan di depan hingga akhir. Dia mengakhiri balapan dengan catatan waktu 1 jam 33 menit 34,696 detik.
“Ini adalah akhir pekan luar biasa,’’ ucap Rosberg di atas podium. ’’Kuncinya adalah pada start yang sempurna. Aku berhasil melepaskan diri di tikungan pertama dan sejak dari sana aku berusaha mengontrol kecepatanku,” lanjut dia.
Balapan baru akan dimulai ketika mesin Ferrari tunggangan Sebastian Vettel tiba-tiba berasap parah dan mogok. Juara dunia empat kali beruntun tersebut tak bisa melanjutkan balapan dan kembali ke garasi.
Begitu start, Rosberg yang memulai balapan dari posisi kedua tak mengulangi kesalahan pada seri pertama di Melbourne. Seperti dia bilang, startnya sempurna. Dia mendahului rekan setimnya, Hamilton.
Pembalap Williams-Mercedes Valtteri Bottas yang mencoba memotong jalur dalam Hamilton di tikungan pertama justru menabrak lambung W07 tunggangan juara dunia tahun lalu tersebut. Hamilton nyaris keluar trek. Akibat kesalahan tersebut, Bottas kemudian terkena penalti drive trough.
Setelah ditinggal Vettel, Ferrari menyisakan Kimi Raikkonen di barisan depan. Gagal mengulang start keren seperti di Melbourne, di Bahrain kemarin Kimi punya alasan. ’’Aku rasa jariku sedikit terpeleset,’’ katanya
Dominasi Rosberg tampak jelas ketika melihat jaraknya dengan Raikkonen yang terbentang hingga 10,2 detik.
Rio Haryanto untuk kali pertama sukses mengakhiri balapan tanpa masalah. Targetnya menyaksikan bendera finish di Bahrain terpenuhi.
Rio sempat menapaki papan tengah di awal-awal lomba. Saat pembalap lain menggunakan ban upersoft mulai melakukan pit stop untuk mengganti ban, Rio yang sejak awal menggunakan ban soft mampu menghemat ban hingga lap 13. Dia sempat menapaki posisi 9.
Rio kemudian mengganti ban soft lagi hingga lap 33, lalu berganti ban medium. Menyisakan 9 lap, dia sekali lagi mengganti ban dengan kompon supersoft. Rio berharap dengan ban paling cepat itu bisa menyusul pembalap di depannya.
Sayang, jaraknya dengan Sergio Perez (Force India- Mercedes) terbentang lebih dari 10 detik. Dia mengakhiri balapan pada posisi 17.
’’Strategiku berbeda dengan rekan setimku (Wehrlein),’’ jelas Rio setelah lomba. ’’Tapi bagiku, finis itu tidak hanya menambah jam terbang, tapi race distance. Dan itu sangat penting,’’ tegas pembalap Indonesia pertama di Formula 1 itu. (cak/na/jpnn)