SABANG – Bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS) menggelar Sabang Marine Festival (SMF) 2016 di Pulau Weh.
Reza Pahlevi, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Aceh, mengatakan SMF adalah langkah bagus memperkenalkan potensi kelautan dan keindahan Sabang ke masyarakat internasional.
“Tujuan kami memperkenalkan Sabang sebagai destinasi wisata yacht dan kapal pesiar,” kata Pahlevi. “Salah satu destinasi itu bernama Marine Lhok Weng.”
Menurut Pahlevi, panitia SMF 2016 membuat wisatawan terpukau dengan keindahan Sabang. Namun, katanya, SMF 2016 tidak hanya melibatkan komunitas yacht tapi juga masyarakat setempat.
Zulkarnaini Abdullah, Kepala Unit Manajemen Pelabuhan BPKS, dalam siaran pers-nya menyebutkan saat ini tujuh kapal pesiar dari berbagai negara sudah tiba di Teluk Sabang untuk mengikuti SMF.
“Tujuh kapal pesiar itu adalah Jenain, Anku Ankka, Spailpin, Morning Star, Bernacle C Swift, dan Thorfinn,” kata Abdullah. “Mereka berasal dari Afrika Selatan, AS, Malaysia, Inggris, Australia, Thailand, dan Inggris.
Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Sabang meningkat dari tahun ke tahun. Tahun 2015, 629.217 wisatawan berkunjung ke Sabang. Terdiri dari 623.635 wisatawan nusantara dan 5.582 wisatawan mancanegara.
Triwulan pertama tahun ini, 43.486 wisatawan — terdiri dari 42.800 wisatawan nusantara dan 686 orang wisatawan mancanegara — berkunjung ke Sabang.
Rahmadhani, Kabid Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, mengatakan target SMF 2016 adalah 1.500 wisatawan dalam dan luar negeri.
“SMF tahun ini betema Pesona Wisata Bahari Sabang, dan menghadirkan sejumlah kegiatan berbasis lokal; permainan interaktif, atraksi budaya, jelajah Pulau Weh, dan Tsunami Tour di Banda Aceh,” katanya. (Kemenpar RI)