Saat berpuasa, bau mulut tak sedap kerap menjadi masalah yang mengganggu. Penyebabnya berasal dari makanan yang dikonsumsi ketika sahur. Kurang memperhatikan menu yang dikonsumsi bisa memperparah bau mulut dan masalah mulut lainnya.
Spesialis konservasi gigi RS Ibnu Sina drg Alfa Kurniasanthy SpKG mengatakan, keluhan paling banyak saat Ramadan adalah bau mulut. Sebab, masih banyak yang kurang menjaga diri dari makanan yang bisa memicu bau. Menurut dia, bau mulut sering dipicu makanan yang berbau tajam. Misalnya, petai, jengkol, dan bawang yang berlebihan. Makanan tersebut memiliki kandungan yang menimbulkan bau tidak sedap pada mulut.
Masalah bau mulut juga bisa dipicu karang gigi dan gigi berlubang. Hal itu dipicu kuman yang menjadi infeksi pada rongga mulut. ”Itu juga bisa mengakibatkan masalah lain pada rongga mulut,” terangnya. Alfa menjelaskan, karang gigi dan gigi berlubang bisa mengakibatkan radang pada gusi.
Hal itu dapat memperparah bau mulut. Jika tidak segera diobati, gigi bisa bengkak. ”Karena kumannya ke mana-mana,” jelasnya, seperti dilansir laman JawaPos.com.
Karena itu, perlu dilakukan perawatan pada gigi. Jika terdapat lubang, gigi harus segera ditambal. Namun, jika sudah parah, sebaiknya gigi dicabut agar tidak menimbulkan berbagai masalah lain. Selain itu, Alfa menyarankan untuk mengonsumsi buah-buahan yang mengandung banyak air.
Misalnya, apel, pir, dan semangka. ”Buah-buahan tersebut bisa menjadi pengganti obat kumur,” tuturnya.
Alfa berpendapat, obat kumur tetap boleh digunakan. Namun, tidak boleh terlalu sering. Alasannya, kandungan obat kumur bisa membuat rongga mulut kering dan mengganggu pertumbuhan bakteri baik di dalam mulut. (adi/c7/ady/sep/JPG)