KECEWA. Satu kata yang mewakili perasaan Jamal (44), bukan nama sebenarnya, kepada sang istri, sebut saja Inah (40), bukan nama sebenarnya. 17 tahun membina rumah tangga, Jamal tidak diurus Inah. Kecewa, Jamal berselingkuh dengan perempuan penjaga toko di tetangga desa tempat ia tinggal, sebut saja wanita itu Siti (41), bukan nama sebenarnya.
Meski awalnya enggan bercerita, setelah diyakinkan cerita tentang kisah rumah tangganya ditulis bertujuan agar menjadi bahan pelajaran semua orang, terutama mereka yang sudah berkeluarga, Jamal akhirnya mau. Jamal mulai bercerita. Begini ceritanya.
Jamal yang berprofesi sebagai pebisnis mobil ini memiliki penghasilan mingguan yang cukup lumayan. Apalagi, ketika banyak orderan mobil, sekali dapat pasti cukup buat beli stok beras lima bulan disimpan di rumah. Soal sikap istrinya, ia keheranan mengapa sang istri begitu abai sehingga tidak mau mengurusi dirinya di rumah.
“Padahal, saat pacaran dia (Inah-red) perhatian banget dan setelah satu tahun menikah juga masih tetap begitu, perhatian,” katanya mulai bercerita.
Perubahan sikap sang istri mulai terlihat sejak Inah naik jabatan dari guru honorer menjadi guru pegawai negeri sipil yang memiliki sertifikasi. “Ya, memang sih kalau dibandingkan, penghasilan istri lebih besar daripada penghasilan saya,” aku Jamal. Oh, begitu ya, Kang. Terus-terus?
Nah, setelah satu bulan menjadi PNS, sang istri berubah total menjadi cuek sekali terhadap Jamal, bahkan kebablasan. Sampai-sampai Inah tidak lagi membuatkan kopi hitam kesukaan Jamal yang biasa diseruputnya setiap pagi sebelum memulai aktivitas. Parahnya lagi, istrinya sudah tidak masak untuk dirinya.
“Itu kan sudah jadi kewajiban istri untuk melayani suami. Saya kesal bukan main. Seolah saya ditelantarkan, nggak diurus sama istri,” terang Jamal.
Tiga sampai lima bulan Jamal masih sangat sabar dengan kelakuan istrinya. Namun, lama-kelamaan ia pun geram dan merasa tidak dihargai. Inah semakin hari semakin menjadi.
“Pokoknya, sudah keterlaluan banget, Kang. Pernah waktu itu ada rekan kerja saya datang ke rumah. Bukannya dia (istri-red) menyuguhkan minum dan makanan yang ada, justru katanya kalau mau kasih minum ke tamu beli saja dari warung,” terang Jamal sambil geleng-geleng kepala karena sangat keheranan dengan watak Inah, sang istri.
Meski kebutuhan di ranjang masih terpenuhi, tetap saja Jamal geram terhadap sikap istri yang masa bodoh kepada dirinya. Padahal, Inah hanya sibuk bekerja mulai pukul 07.15-12.00 WIB saja di SD. Lalu kenapa Inah sampai begitu malas?
Usut punya usut karena penasaran dan tidak tahan dengan sikap sang istri, Jamal berinisitif mencari tahu watak sebenarnya. Jamal mencari tahu kepada saudara dan teman-teman Inah saat kuliah. Alhasil, kebanyakan mereka bilang, Inah memang memiliki watak malas. “Ya, barangkali memang sudah bawaan watak begitu. Susah diubah kalau bukan dia sendiri yang niat mengubahnya,” Jamal pasrah.
Inah ini termasuk istri idaman bagi Jamal, hingga apa saja maunya pasti dituruti. Bahkan, saat ingin membangun rumah, Inah pun meminta Jamal untuk menebang pohon duren milik kakaknya. “Ya, saya lakuin. Diam-diam saya tebang tuh pohon, sampai akhirnya ketahuan dan dimarahi habis-habisan oleh kakak saya. Ya, itu semata-mata buat nyenengin istri saya,” beber Jamal.
Lama-kelamaan Jamal yang sudah tidak tahan dengan sikap sang istri akhirnya menyerah. Karena masih butuh perhatian wanita, akhirnya diam-diam Jamal kepincut Siti, penjaga toko tempat ia biasa berbelanja.
“Awalnya sih iseng godain, tapi karena sering belanja di situ, lama-kelamaan Siti juga respons. Dan posisi saya juga memang lagi butuh, ya akhirnya saya tembak dan jadiin pacar,” ungkapnya.
Dengan hanya sekira tiga minggu pendekatan, lelaki berkulit hitam manis dan berambut cepak ini meminang Siti dan mengaku duda. Hubungan ini ditutup rapat-rapat, keluarganya pun tidak ada yang tahu. Siti pun dijadikan istri kedua hingga melahirkan satu anak.
“Istri tua saya enggak tahu, semuanya rapat. Enggak ada yang tahu,” akunya.
Sayangnya, Jamal tidak ingin terlalu panjang menceritakan perjalanan keluarga yang memiliki selingkuhan ini.
Namun, kebahagiaan pasti ada akhirnya. Tiba-tiba, Siti datang ke rumah yang ditinggali bersama Inah. Siti membawa anak berusia sekira empat tahun itu dan meminta Jamal jujur dan mengakui hubungan itu.
“Saat itu saya sudah enggak bisa apa-apa lagi. Semua rahasia kebongkar. Dan karena ketahuan, dua-duanya minta cerai,” katanya.
Itu bukan satu-satunya kesialan Jamal. Keapesannya bertambah saat tahu kalau sertifikat rumah dan harta milik Jamal dirampas Inah. Ini membuat Jamal bangkrut dan diusir dari rumah. Keluarga kecilnya pun berantakan. Anak Jamal dari Inah yang berusia 20 tahun pun ikut bersama Inah, begitu juga dengan anak dari Siti.
“Saya terpuruk banget. Bangkrut segala-galanya. Kerjaan juga berantakan,” tutur Jamal setelah menyeruput kopi pahit yang sudah tidak lagi panas itu.
Setahun kemudian Jamal mengaku sudah bisa lepas dari masa lalunya. Dengan modal pinjaman dari sang kakak, Jamal kembali merintis menjadi pebisnis mobil. Enam bulan berselang, setelah bangkit lagi kalau bahasa anak muda sekarang mah move-on dan kembali menikah dengan Eni (42), bukan nama sebenarnya.
Eni tidak memiliki pekerjaan dan hanya berdiam diri di rumah. Meski begitu, Jamal beruntung memiliki Eni yang ia kenal dari rekan sejawatnya. Karena watak Eni berbeda jauh dari Inah. “Eni lebih pintar bergaul dengan tetangga, saudara-saudara saya, dan terbilang pintar memanjakan suami di rumah,” tuturnya.
Wah, selamat ya Kang punya keluarga baru lagi. Tapi, jangan sampai selingkuh lagi ya. Ingat karma ke anak dan saudara loh. (Wivy-Zetizen/Radar Banten)