CILEGON- Keberadaan loket penjualan tiket bus di lantai dasar Terminal Terpadu Merak (TTM) sepi aktivitas. Informasinya, loket itu nyaris sudah tidak lagi digunakan oleh PO bus yang beroperasi di TTM sejak gedung dua lantai itu didirikan.
Dari sekira 22 loket tiket yang disediakan, hanya satu loket yang digunakan oleh PO bus Arimbi. Loket berwarna putih dengan jendela kaca itu sudah dipenuhi debu. Beberapa loket tiket bahkan jendelanya ditutup dengan menggunakan gorden. Bahkan, tiga loket yang berada di ujung barat didapati beberapa tempat sampah yang masih terbungkus plastik.
Pengawas Lapangan PO Arimbi Ujang mengatakan, sejak awal loket di gedung TTM memang terbilang jarang ada PO yang mengisi loket. “Dari awal dibangun juga di sini jarang diisi, para pengurus PO biasanya langsung menawarkan penumpang masuk ke bus saja,” katanya saat ditemui di loket tiket Arimbi, Selasa (30/5).
Kata Ujang, PO Arimbi menggunakan loket tiket itu lantaran jumlah armada bus Arimbi terbilang banyak. Selain digunakan loket tiket, pengurus Arimbi yang sering kali datang ke terminal juga dibawa ke loket tiket. “Kalau armada lain yang jumlah busnya sedikit, biasanya bersatu dengan warung penjualannya,” ungkapnya.
Menurut Ujang, lokasi loket bus saat ini kurang strategis. Letaknya yang berada di belakang warung-warung di lantai dasar dengan kondisi gelap dan kurang representatif. “Penjualan tiket ada di belakang warung. Selain itu, tempatnya juga gelap lagi makanya penumpang tidak ada yang beli di loket,” pungkasnya.
Koordinator Lapangan TTM Waluyo Dianto mengatakan, penggunaan lantai dasar sebagai loket tiket sudah sesuai fungsi awal yang diminta pihak Kemenhub. Meski sekarang sepi, pada musim arus mudik nanti loket penjualan tiket akan dikembalikan diaktifkan. “Kami sudah mengumpulkan semua PO bus, mereka kami minta untuk menjual tiket di loket selama arus mudik,” katanya.
Untuk menerapkan hal tersebut, ia mengaku perlu melakukan relokasi pedagang yang berada di depan loket tiket. Ia bahkan sudah mengumpulkan sekira 25 pedagang yang ada untuk memberitahukan rencana pemindahan.
“Semua pedagang saat kami beritahu setuju soal rencana relokasi. Untuk pemindahannya sendiri, akan dilakukan pada satu atau dua pekan ke depan. Nanti kami letakan juga kursi untuk menunggu yang sekarang ada di lantai dua,” jelasnya.
Waluyo mengungkapkan, PO yang menjual tiket ke Jawa Tengah, Jawa Timur, dan beberapa jurusan lainnya menjual tiket di luar TTM. “Untuk PO yang mempunyai pul di sekitar Merak biasanya menjual di dekat pul, ke depan akan kami ajak juga untuk menjual tiketnya di sini (TTM-red),” ungkapnya. (Alwan/RBG)